"Saya cuma berharap itu cuma 100 suara, wajarlah kurang lebih sekitar 70 persen, tapi yang saya dapat cuma 45 persen," ucapnya.
Awalnya, warga setempat telah bersepakat untuk memilihnya saat Pemilu 2024.
Namun pada pelaksanaannya, sejumlah warga diduga menerima uang untuk memilih salah satu calon.
"Itu akibat serangan fajar," kata Madasik.
Dia mengaku penyetopan sementara itu bukan semata-mata karena gagal dalam Pileg 2024, tetapi karena tidak sanggup membayar beban listrik sumur bor yang selama ini ditanggungnya.
Pada 18 Februari 2024, Madasik telah mengundang tokoh masyarakat setempat untuk mencari solusi agar biaya listrik dan perawatan mesin ditanggung warga.
Baca juga: 9 Aksi Caleg Gagal Terpilih di Pemilu Lalu, Ada yang Tarik Bantuan dan Stres, Bagaimana Pemilu 2024?
Madasik pun menawarkan biaya pengambilan air dari salurannya dinaikkan dari sebelumnya Rp 10 ribu per kubik.
"Saya berharap naik, supaya bisa menutupi kebutuhan biaya listriknya, ternyata sampai detik ini belum ada solusi," ujarnya.
Madasik menegaskan tidak memutus sambungan air.
Penyetopan ini, kata dia, hanya dilakukan sementara sampai ada solusi terbaik.
Penulis: Ahmad Tajudin
Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Mantan Caleg Setop Aliran Sumur Bor, Warga Cisuru Cilegon Harus Jalan Sejauh 1 Km untuk Air Bersih