Setiap mendapat titipan dari warganet, Yogi kemudian membelanjakan uang tersebut dengan makanan ringan untuk dibagikan kepada anak-anak.
Dalam seminggu, Yogi mendapat jatah antar jemput anak sekolah sebanyak tiga hari.
Tiga hari lainnya menjadi tugas rekan sekantornya.
Dalam sehari, kata Yogi, ada 20-30 anak yang menggunakan jasa bus sekolah gratis, terdiri dari siswa TK, SD, SMP hingga SMK.
"Lumayan banyak anak-anak karena tidak ada akses angkutan umum," tandas dia.
Saat menjalankan tugasnya, Yogi didampingi satu kondektur.
"Jadi ada dua sopir dan dua kondektur, bergantian tiga hari dalam satu minggu, Senin sampai Sabtu."
"Kondektur bertugas membantu menyeberang dan naik-turun anak," kata dia, dilansir TribunSolo.com.
Yogi mengaku, awalnya ia bertugas sebagai kondektur.
Kemudian pada 2022, ia mulai ditugaskan menjadi sopir.
Adapun Yogi menjadi pegawai kontrak Dishub Wonogiri sejak 2017 lalu.
Satu dari siswa yang menjadi penumpang Yogi adalah Nataya Kirana (11) yang bersekolah di SD Negeri 2 Wonokarto.
Setiap hari, ia dijemput bus sekolah miliki Dishub Wonogiri karena tak ada transportasi umum yang melintas di kampungnya.
"(Alasan naik bus sekolah) karena sama teman-teman. Enak dan gratis," ucapnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Sosok Pegawai Dishub Wonogiri yang Viral Karena Antar Jemput Anak Sekolah Pakai Bus
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunSolo.com/Erlangga Bima Sakti)