TRIBUNNEWS.COM – Oknum polisi yang tembak dan tusuk debt collector kini telah dilaporkan ke Polda Sumatera Selatan (Sumsel).
Oknum polisi berinisial Aiptu FN itu diketahui berdinas di Satsabhara Polres Lubuklinggau, Sumsel.
Diberitakan sebelumnya, Aiptu FN melakukan penembakan dan penusukan terhadap debt collector bernama Robert dan Deddi di parkiran mall Psx di Jalan Pom IX, Palembang, Sumsel, Sabtu (23/3/2024) pukul 14.00 WIB.
Saat itu, Robert dan Deddi mencoba menarik mobil milik Aiptu FN yang disebut menunggak membayar cicilan selama dua tahun.
Video detik-detik Aiptu FN melakukan penembakan itu bahkan viral di media sosial Instagram.
Akibat kejadian tersebut, korban mengalami sejumlah luka di tubuhnya.
Dira Oktasari (43), istri Deddi Zuheransyah, debt collector yang menjadi korban tindakan Aiptu FN mengatakan, mulanya ia mendapat telepon dari sang suami yang saat itu telah berada di Rumah Sakit Siloam Sriwijaya.
Mendapatkan informasi tersebut, Dira mendatangi rumah sakit.
Saat tiba di rumah sakit, ia melihat kondisi Deddi sudah terbaring dengan luka robek akibat ditusuk pada kedua tangannya dan punggung.
Kepada Dira, Deddi bercerita bahwa saat kejadian korban terhalang dinding sehingga tak bisa mengelak dari tusukan benda tajam yang diacungkan oleh Aiptu FN.
Ketika dikonfirmasi, Dira hanya membenarkan kalau ia telah membuat laporan di Polda Sumsel.
Baca juga: Viral Polisi di Palembang Tusuk dan Tembak Debt Collector, Cicilan Mobilnya Disebut Nunggak 2 Tahun
"Iya ," ujar Dira yang membenarkan jika telah membuat laporan di Polda Sumsel, Minggu (24/3/2024), dikutip dari TribunSumsel.com.
Namun, ia tak memberikan banyak penjelasan secara detail.
Saat ditanyai lebih lanjut mengenai kondisi terkini suaminya dan seputar kejadian, ia enggan menjawab.
"Lagi ngobrol sama dokter," katanya.
Meski telah dilaporkan, polisi hingga kini belum menangkap Aiptu FN.
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Sunarto saat dikonfirmasi mengatakan, polisi masih melakukan pencarian keberadaan Aiptu FN.
"Masih dalam pencarian. HP-nya di off-kan usai kejadian," ujarnya saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp, Minggu (24/3/2024).
Sosok Aiptu FN Dikenal Loyal
Usai videonya viral, kini terungkap sosok Aiptu FN.
Di mata mantan atasannya, Aiptu FN dikenal sebagai sosok berprestasi serta selalu menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) selama menjalankan tugas sebagai polisi.
AKP (Purn) Hilal Subhi mantan atasan Aiptu FN di Polsek Lubuklinggau Selatan mengaku telah mengenal Aiptu FN cukup lama.
"Kenal sudah lama, semenjak jadi Polisi sudah kenal, apalagi semenjak jadi anak buah di Polsek (jadi kanit)," ungkap Hilal pada Tribunsumsel.com, Minggu (24/3/2024).
"Saya waktu itu masih Kanit, dia kami angkat Katim, kemudian saya Kapolsek dia jadi Kanit Reskrim, jadi tahu persis kesehariannya," ceritanya.
Selama masih bekerja dengan Aiptu FN, oknum polisi yang kini menjadi buronan itu dikenal loyal dengan sesama rekan kerja.
Tak hanya rekan kerja, Aiptu FN juga dikenal loyal dengan pimpinannya.
"Orangnya baik kemudian loyalitas tinggi. Setiap kali berdinas selalu berpegang dengan SOP kepolisian, baik di lapangan maupun saat berada di kantor," ujarnya.
Hilal mengungkapkan, FN termasuk anggota yang bisa diandalkan.
Sebab, Aiptu FN memiliki berbagai prestasi mengungkap kasus, mulai dari kasus sabu, pencurian sepeda motor hingga pencurian hewan.
"Jadi orang bukan tempramen tinggi tidak, kalau tempramen pasti sudah kena masalah selama jadi kanit, lama juga, tapi ini kan tidak," ungkapnya.
Terkait terseretnya Aiptu FN dengan kasus penusukan dan penembakan dua debt collector di Palembang, Hilal mengaku kaget.
Sebab, Aiptu FN dikenal sosok yag jarang marah dan penuh tanggung jawab.
Dia itu tidak mungkin marah kalau orang itu tidak vokal, tidak menyakiti hati dia. Apalagi dalam mobil ada anak dan istrinya," ujarnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Breaking News Polisi Tembak dan Tusuk Debt Collector Dilaporkan ke Polda Sumsel
(Tribunnews.com/Linda) (TribunSumsel.com/Rachmad Kurniawan)