News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Program TMMD 2024 di Karangasem Seolah Jadi 'Jalan Surga' Bagi Warga dan Para Turis di Bali

Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dansatgas, Letkol Inf Sutikno S.M, pastikan sasaran fisik pembukaan jalan berjalan lancar.

Tantangan alam yang dihadapi pada saat proses pelaksanaan TMMD ke 119 yaitu curah hujan pada bulan Februari dan Maret di lokasi TMMD termasuk tinggi.

Hampir setiap hari turun hujan pada siang hingga sore atau malam hari. Sehingga durasi kerja sekitar setengah hari. Namun dengan semangat gotong royong dan juga kemanunggalan TNI-Rakyat hal tersebut dapat diatasi dengan adanya kesepakatan warga Desa Selumbung maupun warga Desa Sibetan untuk berjibaku secara optimal. Masyarakat secara antusias bahu membahu bersama Satgas TMMD menyelesaikan target-target pekerjaan dengan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan.

Tiga Aspek Menjadi Bahan Pertimbangan

Sekitar 2 tahun sebelum pelaksanaan TMMD ke 119 Dandim 1623/Karangasem memerintahkan seluruh personel Kodim 1623 Karangasem khususnya Danramil beserta Babinsa untuk belanja masalah yang nyata dihadapi masyarakat dikaitkan akan dijalankannya program TMMD ke 119.

Dari sekian pilihan lokasi yang ada di hadapkan beberapa pertimbangan yang matang maka diputuskan Desa Selumbung dan Desa Sibetan sebagai sasaran TMMD ke-119 Kodim 1623/ Karangasem.

Adapun tiga aspek pertimbangan yang dimaksud antara lain aspek aspiratif, aspek pertahanan dan aspek kesejahteraan.

Ditinjau dari aspek aspiratif, pembukaan akses jalan yang baru yang sebelumnya belum ada sebenarnya sudah menjadi harapan dari masyarakat dari dua Desa yaitu Desa Selumbung dan Desa Sibetan.

Dansatgas Letkol Inf Sutikno S.M TMMD ke 119 Kodim 1623/Karangasem memastikan sasaran fisik pembukaan jalan berjalan lancar. (Dokumentasi Kodim 1623/Karangasem)

Dilihat dari aspek pertahanan, pembukaan jalan tersebut akan memperkuat pertahanan di Pulau Bali. Jalan tersebut bisa menjadi jalur logistik dari wilayah bagian tengah Pulau Bali menuju pesisir Pulau Bali.

Di wilayah tengah terdapat persawahan dan perkebunan yang menjadi sumber logistik bagi pasukan. Di daerah pesisir terdapat pelabuhan Padangbai yang merupakan akses bagi kapal-kapal yang berasal dari luar khususnya Provinsi NTB. Dengan adanya rute pengiriman logistik yang lebih singkat akan meningkatkan semangat juang prajurit yang ada di garis depan pertahanan .

Sedangkan dari aspek kesejahteraan, pembukaan jalan tersebut akan memudahkan para pemilik lahan untuk  melakukan budidaya pertanian atau perkebunan termasuk juga peternakan yang sebelumnya kurang maksimal pengelolaannya diakibatkan susah dijangkau oleh kendaraan. Sebelumnya para petani mengangkut hasil perkebunan dengan cara dipikul atau dijinjing tanpa bantuan kendaraan.

Jalan tersebut juga merupakan jalan yang sangat diminati oleh para turis karena rutenya lebih pendek dari pada jalan lainnya (apabila ada perjalanan para turis dari Sibetan menuju Selumbung atau sebaliknya ). Termasuk juga adanya rumah warga di sekitar perbukitan di antara dua Desa tersebut sangat kesulitan  akses jalan,  misalnya apabila ada anak yang sakit harus digendong/ditandu dengan jarak bisa mencapai lebih dari 1 km. Para siswa juga lebih mudah dan lebih cepat apabila mau pergi atau pulang ke sekolah.

Belanja Masalah di Wilayah dan Menentukan Solusi

Setelah sekian lama menanti, akhirnya warga Desa Selumbung mendapat secercah harapan, berawal dari kedatangan Babinsa Desa Selumbung Kopda Muhammad Rofi’i ke Desa binaannya melaksanakan anjang sana ke kantor Desa Selumbung dan kerumah-rumah warga, warga menyampaikan keluh kesahnya kepada Babinsa tentang belum adanya akses jalan penghubung Desa sehingga warga terhambat dalam membawa hasil pertanian mereka. Di samping hal tersebut, warga yang tinggal di Bukit Catu kesulitan melakukan aktifitas sehari-hari.

Disamping itu Babinsa Selumbung juga mendapat beberapa masukan dari warga, bahwa Desa Selumbung yang masih terisolir memiliki potensi daya tarik wisata yang bisa dikembangkan untuk membantu meningkatkan perekonomian warga. Seluruh keluh kesah warga tersebut ditampung oleh Babinsa Selumbung yang selajutnya disampaikan kepada Komandan Koramil (Danramil) 1623-05/Manggis selaku atasannya. Bagitupun selanjut Danramil Manggis melaporkan perihal situasi dan kondisi diwilayah Desa Selumbung kepada atasannya yaitu Dandim 1623/Karangasem.

Bak gayung bersambut, Kodim 1623/Karangasem akan melaksanakan kegiatan program bidang teritorial TMMD, setelah melewati bebera tahapan akhirnya Dandim 1623/Karangasem Letkol Inf Sutikno, S.M bersedia mewujudkan mimpi warga Desa Selumbung untuk memiliki akses jalan penghubung dengan memilih Desa Selumbung sebagai Lokasi TMMD ke 119 Kodim 1623/Karangasem. Selain kegiatan fisik, pada program TMMD juga diisi kegiatan non fisik. Berupa penyuluhan tentang bela negara dan cinta tanah air, wawasan kebangsaan, penanggulan bencana alam, bidang pertanian, bidang Kamtibmas, bidang pariwisata, peternakan, agama, perdagangan, dan industri, penanggulangan PMK serta bahaya Stunting.

Satgas TMMD mengerjakan rehab RTLH (Dokumentasi Kodim 1623/Karangasem)

Menyusuri Lereng Bukit Talas

Seolah tak mengenal lelah Dansatgas Letkol Inf Sutikno, S.M bergerak menyusuri Bukit Talas Dusun Bukit Catu bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Karangasem, dalam rangka meninjau progress pembukaan jalan yang menghubungkan Desa Selumbung Manggis Dengan Desa Sibetan yang kita sebut sebagai “Jalan Surga Selumbung Sibetan”.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini