Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) Agus Fatoni menegaskan akan terus menciptakan inovasi serta gebrakan baru bagi Provinsi Sumsel.
Tercatat, selama kurang lebih enam bulan menjabat, saat ini sudah ada tujuh Gerakan Serentak guna mengendalikan inflasi, penanganan kemiskinan ekstrem, serta menekan angka stunting.
"Kami melaunching berbagai Gerakan Serentak bertujuan untuk memaksimalkan berbagai hasil pembangunan di wilayah Sumatra Selatan tanpa terkecuali," kata Fatoni dalam keterangannya, Jumat (29/3/2024).
Berbagai kolaborasi dengan instansi swasta, BUMN/BUMD, stakeholder terkait terus digencarkan.
Baca juga: Gandeng Pondok Pesantren, Pj Gubernur Sumsel Pastikan Situasi Kondusif Pasca Pemilu
Hal ini sebagai bukti nyata komitmennya dalam membangun Sumsel menjadi lebih maju, serta menjamin kesejahteraan masyarakat Sumsel.
Pemprov Sumsel memiliki Gerakan Pasar Murah Serentak se-Sumsel yang tersebar di 19 titik se-Sumsel, baik itu pada tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
Pelaksanaan kegiatan tersebut berlangsung selama tiga hari dalam sepekan, yaitu hari Senin, Selasa dan Kamis.
Kemudian, Pemprov Sumsel juga memiliki Gerakan Inflasi Serentak se-Sumsel guna meningkatkan efektivitas koordinasi agar lebih maksimal.
Kedua Gerakan Serentak tersebut dilaunching langsung oleh Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni pada Senin (29/1/2024) lalu.
"Ini sudah dilaksanakan dari tahun lalu dan akan kita teruskan setiap hari Senin, Selasa dan Kamis. Jadi silakan kepada seluruh masyarakat setiap Senin, Selasa dan Kamis silakan datang ke pasar murah yang digelar Provinsi, Kabupaten/Kota serentak. Jadi semua harganya murah karena disubsidi," kata Fatoni.
Tak berhenti sampai di situ, Pemprov Sumsel juga melaunching tiga Gerakan Serentak lainnya pada Rabu (21/2/2024) lalu, di antaranya Gerakan Bedah Rumah Secara Serentak se-Sumatra Selatan (GBRSS) yang akan direalisasikan pada 8.391 rumah yang sudah tak layak huni.
"Angka tersebut masih bisa bertambah seiring dengan program dari dana desa juga Baznas Provinsi dan Kabupaten/Kota serta CSR Perusahaan Swasta sehingga bisa mencapai 13 ribu rumah lebih yang akan dibedah," kata dia.
Baca juga: Bareskrim Selidiki Kasus Eks Gubernur Sumsel dan Komisaris BSB yang Diduga Palsukan Dokumen RUPSLB
Kemudian, Gerakan Pembangunan Sanitasi Serentak se-Sumatra Selatan (GPSSS) yang direncanakan akan membangun sanitasi sebanyak 6.984 rumah warga.