TRIBUNNEWS.COM - Nasib tragis dialami calon siswa (casis) Bintara TNI bernama Iwan Sutrisman (21) asal Desa Lahusa Idano Tae, Gomo, Kepulauan Nias, Sumatra Utara.
Ia dan keluarganya ditipu oknum TNI bernama Serda Adan Aryan Marsal yang sehari-hari bertugas di Bagian Urusan Pemeliharan dan Ketertiban (Baur Hartib) Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal) di Pangkalan Angkatan Laut atau Lanal Nias.
Selain pihak keluarga dimintai uang sogokan Rp 200 juta, nyawa Iwan juga melayang di tangan Serda Adan.
Keluarga mengira sang anak sudah bergabung menjadi anggota TNI, sebagaimana dikabarkan Serda Adan.
Namun, ternyata sang anak justru meninggal dunia di tangan oknum anggota TNI tersebut.
Lantas, bagaimana kronologis peristiwa sadis ini bisa terjadi?
Awalnya, Iwan Sutrisman gagal mendaftar Bintara TNI AL Gelombang 2 Tahun 2022.
Tingginya harapan ingin menjadi anggota TNI membuat Iwan dan keluarganya mencari jalan pintas.
Antonius Paiman Telaumbanua, saudara dari Iwan, lalu menjumpai Serda Adan untuk mencari tahu tentang jalur yang bisa membantu meluluskan seleksi.
Serda Adan menyebut bisa membantu meloloskan dengan jaminan uang sebesar kurang lebih Rp200 juta.
Ia lalu menyarankan kepada keluarga korban untuk mendaftar di TNI AL Lanal II Padang dengan biaya yang sudah disepakati.
Baca juga: Kronologis Lengkap Pemuda Nias Dibunuh Oknum PM, Keluarga Korban Kira Anaknya Sudah Jadi Bintara TNI
Serda Adan beralasan mempunyai keluarga di Padang yang bisa membantu meluluskan korban.
Korban lalu diberangkatkan ke Padang melalui Pelabuhan Gunungsitoli, 16 Desember 2022.
Pada 22 Desember 2022, Serda Adan sempat mengirimkan foto Iwan Sutrisman berpakaian TNI kepada keluarga korban.