Setelah menganiaya korban, lanjut Teddy, tersangka mengambil pisau cutter dan menikam korban.
"Tersangka ini tidak puas, dia mengambil pisau di atas kulkas, dan menyayat korban serta menggorok leher korban hingga mengenai tulang," ucapnya.
Setelah ibunya tewas, tersangka mencari cangkul dan kemudian mengubur jasad ibunya di belakang rumah.
"Tersangka menggali lubang kurang lebih 30 cm, lalu tersangka menguburkan korban di belakang rumah," ujarnya.
Saat malam harinya, tersangka menghubungi mantan istrinya yang berada di Batam.
Ia menghubungi mantan istrinya dan bercerita bahwa telah membunuh ibu kandungnya.
"Istrinya meminta tersangka mengadu kepada mertuanya dan keesokan harinya tersangka didatangi oleh keluarga dan mengakui perbuatannya,"
"Selanjutnya ibu mertua mengajak tersangka untuk pergi bersama ke rumah kakak korban, lalu kakak korban melapor ke Polsek Medan Area dan pelaku pun ditangkap," tambah Teddy.
Cerita Kepala Lingkungan
Kepala lingkungan setempat, Maesal Putra, menuturkan pelaku tega membunuh ibunya sendiri karena kesal.
Pelaku kesal kepada ibunya karena ia kerap dimarahi.
Baca juga: Ngaku Depresi, Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung dan Menguburnya di Belakang Rumah
"Sempat saya introgasi pelaku. Pengakuannya dia depresi, sudah nggak ada lagi rasa kasihan di dalam dirinya," kata Maesal kepada Tribun-medan, Rabu (3/4/2024).
Maesal melanjutkan selama ini pelaku tinggal bersama anak dan istrnya di Batam.
Pelaku lantas kembali ke medan lantaran sudah bercerai dengan istrinya.
"Dia ini tinggal di Batam, baru saja sebulan tinggal di sini kejadian. Anaknya yang umur 4 tahun juga tinggal di sini, adik-adiknya semua merantau. Katanya dia sudah cerai dengan istrinya," katanya.