Pantauan lapangan, ribuan kendaraan terjebak kemacetan, mulai roda dua hingga roda empat.
Mayoritas pemudi tak berani menerjang banjir dengan ketinggian yang mencapai kurang lebih 70 centimeter ini.
Tak jarang, pemudik memutar balik dan mencari jalan alternatif untuk menghindari banjir di pantura itu.
Kasatlantas Polres Pasuruan Kota AKP Agus Prayitno sampai saat ini jalur pantura ditutup.
Menurutnya, ketinggian air membuat kendaraan tidak memungkinkan untuk melintas.
"Semua demi keselamatan pengguna jalan, karena genangannya cukup tinggi,” katanya.
Disampaikannya, daripada dipaksakan melintas, khawatirnya membuat kendaraan pemudik mogok.
“Kami akan menutup jalur kendaraan sampai air surut dan jalan bisa dilewati," sambungnya.
Kasat menerangkan, pihaknya memberikan sosialisasi ke pemudik untuk mencari jalan lain.
Sebagai alternatif, polisi mengarahkan semua kendaraan roda empat untuk lewat jalan tol.
Sedangkan untuk roda dua yang dari arah surabaya diarahkan menuju Kecamatan Rembang.
Sebaliknya, kendaraan yang dari timur diarahkan melalui simpang tiga kraton ke selatan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi mengakui memang terjadi banjir di beberapa titik.
Menurutnya, banjir itu disebabkan karena intensitas hujan yang cukup tinggi terjadi beberapa hari ini.