Bisnisnya mulai menggeliat di tahun 2000 hingga meraih kesuksesan sampai sekarang.
"Ada peningkatan. Saya bisa buka toko sembako dan sebagainya, terus ada bisnis-bisnis yang lain dan alhamdulillah bisa berkembang sampai saya bisa membangun hotel juga," tutur Haji Isep.
Haji Isep, yang dulu penghasilan sangat minim, kini mampu meraup penghasilan ratusan juta dari berbagai bisnisnya itu.
Adapun penghasilannya dari Hotel Mahessa di Jampangkulon yang ia rintis saat ini bisa mencapai Rp 100 juta per bulan.
Belum dari bisnis sembako, WO, entertainment, dan bisnis lain.
"Alhamdulillah penghasilan sebulan cukup. Jujur, kalau penghasilan saya dari perhotelan saja lebih dari 100 juta sebulan," katanya.
"Saya bisa katakan itu cukup untuk pribadi saya. Saya tidak pernah gengsi, apa pun saya lakukan, yang penting halal," sambungnya.
Menikah untuk Menolong
Haji Isep yang kini berusia 60 tahun merupakan Ketua Umum Yayasan Forum Silaturahmi Barisan Benteng Pajampangan.
Haji Isep pernah 28 kali menikah dan hal itu dilakukan untuk menolong.
Wanita yang dinikahi, sebelumnya kerap disakiti.
"Orang pasti banyak berpikiran negatif, pasti ini tukang kawin. Tapi kalau orang sudah tahu siapa saya, kenapa saya suka menikah, bila perlu tanya ke istri tua saya. Makanya istri tua saya selalu mengizinkan saya menikah lagi," ucapnya.
Namun, kini Isep hanya memiliki dua istri, yakni istri tuanya, Dedah Haryati, dan istri mudanya, Eva Novianti.
Baca juga: Kisah Kakek dan Anaknya Tinggal di Gubuk Bekas Pembuatan Nira, Kemenag Lumajang: Bersedia Direlokasi
"Alhamdulillah setelah pergi ke Tanah Suci saya punya niat tidak akan menikah lagi. Sekarang cukup dua saja."
"Alhamdulillah dua ini tidak ada permasalahan, selalu baik. Satu rumah, satu kamar. Saya ke Tanah Suci juga dibawa dua-duanya," ujarnya.