Asep menuturkan, posisi korban berada di kanan dan kiri rel kereta api.
"Jadi korban yang satu berada di samping kanan rel bersama motor dan satu lagi samping sebelah kiri," kata Asep.
Mulanya, kata Asep, warga sekitar tak mengenali korban.
Setelah dicek, ternyata korban adalah tetangga warga sekitar.
"Awalnya tidak tahu itu tetangga dekat kampung. Langsung tadi dibawa pakai mobil ke rumah duka," katanya.
Kades Kebonpedes, Dadan Apriandani juga mengonfirmasi bahwa korban merupakanw arganya.
"Saya sudah identifikasi bahwa ternyata memang benar itu warga kami. Kejadian tertabrak kereta pakai motor identitas suami-istri," jelas Dadan.
Jalan yang dilintasi korban sebelum tersambar kereta merupakan jalan kecil dan perlintasannya tanpa palang pintu.
"Perlintasan itu jalan gang kecil yang tidak terdaftar PT KAI, hanya perlintasan jalan pintas masyarakat warga Desa Kebonpedes," katanya.
Sebelum kejadian, ujar Dadan, kedua korban berangkat dari rumahnya untuk melihat mobil angkotnya yang sedang diservis di dekat lokasi.
"Katanya mau ke bengkel melihat mobilnya akan diservis. Lewat sana motong, karena dekat," ujarnya.
Baca juga: Ahli Forensik Sebut Ada Kemungkinan Kecelakaan dalam Kasus Tewasnya Brigadir Ridhal, Saran Autopsi
Tangis sang Anak Pecah
Suasana haru pun menyelimuti rumah duka korban.
Warga yang menemukan jasad korban langsung mengabari keluarga dan saudara korban.
Keluarganya menangis bercucuran air mata mengetahui keduanya sudah dalam keadaan terbaring meninggal dan terjadi pendarahan di bagian kepalalnya.