Kegiatan pemberian makanan tambahan bagi balita tersebut diikuti seluruh desa dan kelurahan se-Kecamatan Pamboang.
Kepala DPPKB Kabupaten Majene, Hasnawati mengatakan, kegiatan tersebut sudah dua kali dilaksanakan.
Pertama di kecamatan Banggae, dan Kecamatan Banggae Timur.
"Semuanya berjalan dengan lancar," kata Hasnawati saat ditemui Tribun Sulbar.com di Puskesmas Pamboang.
Diketahui ibu-ibu yang datang membawa anaknya ke puskesmas Pamboang beberapa berasal dari desa atau kelurahan Lalampanua, Tinambung, Bababulo, Banua Adolang, Bonde, Adolang, Pesuloang, Sirindu dan Bababulo Utara.
Adapun usia anak yang mengalami keracunan mulai dari usia 0-11 bulan, 1 orang, 1- 2 tahun 16 orang, 2-5 tahun 14 orang, 10-20 tahun 3 orang, 21 tahun 2 orang.
Laki-laki sebanyak 18 orang. Perempuan 24 orang.
Sebagai informasi hingga Selasa (7/5/2024) kondisi pasien di Puskesmas Pamboang sudah membaik. Beberapa pasien sudah dipulangkan
BPOM Mamuju Telusuri Balita dan Anak di Majene Diduga Keracunan Bubur
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju, telusuri kasus balita diduga keracunan bubur di Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).
Kepala BPOM Mamuju Suliyanto mengatakan, hari ini pihaknya telah menurunkan tim untuk melakukan penelusuran terkait kasus balita yang keracunan.
"Iya hari ini kami sudah turunkan tim ke Pamboang Majene, kami akan telusuri ke tempat pembuat makanan dan akan dimintai keteranga,"ungkapnya saat dihubungi Tribun-Sulbar.com, via telepon, Selasa (7/5/2024).
Suliyanto menuturkan, saat ini ada beberapa sampel yang sudah masuk di laboratorium akan dilakukan uji lab.
"Untuk sampel sudah di laboratorium untuk diuji lebih lanjut,apakah kandungan makanan itu mengandung bahan berbahaya atau tidak," bebernya.
Kata dia, untuk hasil uji laboratorium akan diketahui pekan depan karena proses uji lab itu cukup lama.