TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Beberapa hari terakhir kesedihan menimpa Arya Randi Pratama.
Anak berusia 13 tahun ini berasal dari Kampung Gunungsari Bedeng, RT.4/7, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat.
Kesedihan menjurus ke depresi berat gara-gara handphone atau HP miliknya dijual oleh ibunya, Siti Anita (38).
Kronologi Awal
Ketua RT setempat bernama Ajat Supriadi pun menceritakan awal mula peristiwa itu.
Ditemui di rumahnya pada Senin (13/5/2024), Ajat mengatakan bahwa kejadian ini sudah berlangsung sejak beberapa bulan lalu.
Saat itu, Arya baru dua bulan menginjakkan kaki di kelas VI Sekolah Dasar (SD).
"Arya itu sebenarnya normal tapi peristiwa itu terjadi ketika Arya memasuki kelas VI. Waktu itu baru dua bulan tiba-tiba kehilangan HP dari jerih payahnya sendiri," ujar Ajat.
Menurut dia Arya berusaha keras untuk memiliki HP.
Tujuannya agar bisa berkomunikasi seperti teman-temannya.
Arya kemudian bekerja sendiri mengumpulkan uang dari jerih payahnya dalam beberapa bulan dan berhasil membeli HP sendiri.
"Namun kebahagiaan Arya tidak berlangsung lama. HP yang sudah ia beli itu dijual oleh orang tuanya, membuat Arya mulai terganggu pola pikirnya dan malas bersekolah," ucapnya.
Kerap Mengamuk
Setelah HP-nya dijual keluarga Arya kebingungan dengan kondisi yang dialami Arya.