Ismayanto kembali mengenang tragedi bencana galodo yang terhadi di malam hari sekira pukul 22.00 WIB.
Menurutnya, suara dari Sungai Anai sangat bergemuruh volume air juga sangat besar sampai keluar ke badan jalan.
Ia pun menyaksikan langsung lapaknya dagangannya yang ambruk.
Baca juga: Cerita Korban Banjir Bandang Lahar Dingin di Sumbar, Terseret Arus saat Rapat Muda-Mudi di Agam
Di jalur yang sekarang lumpuh ini keadannya kalut karena banyak oran mencoba menyelamatkan diri.
“Airnya besar batu-batuan itu ikut dibawa semua kayak gemuruh tapi kami sudah waspada Alhamdulillah tidak ada korban,” imbuhnya.
Dia meyakini perbaikan jalan ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Perbaikan Jangka Pendek
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi mengatakan, jalan nasional Padang - Bukittinggi tepatnya di Silaiang ditargetkan bisa dilewati kendaraan pribadi dalam sepekan ke depan.
Ia menuturkan, target pengerjaan jalan sementara untuk kendaraan pribadi itu dicanangkan usai berbincang dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumbar.
"Kemarin kita sudah berbincang dengan balai jalan, untuk kendaraan kecil atau pribadi bisa lewat dalam satu pekan ini. Sehingga itu juga bisa membantu kelancaran arus lalu lintas," kata Mahyeldi.
Di samping itu, untuk kendaraan lainnya seperti truk dan bus untuk sementara harus melewati jalur lain.
Mahyeldi menyampaikan, perbaikan jalan seperti semula di Silaiang merupakan upaya jangka panjang karena butuh dukungan dari kementerian.
"Untuk jangka panjang memang ini butuh dukungan kementerian. Ini memang pekerjaan besar, dalam hal untuk rehabilitasi rekonstruksi nantinya. Karena memang ada beberapa ruas jalan yang terban, sampai ada yang putus," ujarnya.