News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Banjir Bandang Lahar Dingin di Sumbar

Akses Jalan Terputus, Pedagang Kawasan Lembah Anai Pasrah Tak Punya Penghasilan

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi infrastruktur terdampak banjir dan longsor Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Selasa (14/5/2024). Dahulu jalan nasional Bukittinggi-Padang via Lembah Anai selalu ramai pengendara. Sekarang mendadak mati suri akibat permukaan jalan yang terputus total pasca banjir bandang pada Sabtu (11/5/2024) malam.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, TANAH DATAR - Dahulu jalan nasional Bukittinggi-Padang via Lembah Anai selalu ramai pengendara.

Sekarang mendadak mati suri akibat permukaan jalan yang terputus total pasca banjir bandang pada Sabtu (11/5/2024) malam.

Baca juga: Prabowo Kunjungi Lokasi Banjir Bandang di Sumbar, Kirim 17 Truk Berisi Bantuan

Perekonomian di kawasan Silaiang, Tanah Datar ini pun menjadi susut.

Para pedagang yang biasa mendapat rezeki saat ini hanya bisa pasrah.

Hal itu yang dirasakan Ismayanto, pemilik lapak bahu jalan penjaja minuman dan makanan.

Baca juga: Kisah Ernita Lolos dari Maut ketika Banjir Bandang Terjang Pandai Sikek: Suara Airnya bak Tsunami

Lapaknya ikut ambruk namun barang-barang dagangannya masih bisa diselamatkan.

“Jalan yang sekarang putus ini berdampak lah pada ekonomi kami, kami (pedagang) nggak bisa berjualan lagi,” keluh Ismayanto.

Secara kerugian baginya tidak besar hanya lapak saja yang rusak.

Perputaran uang dari berjualan yang biasa didapat harian sekarang tidak ada lagi.

Untuk memenuhi kebutuhan, Ismayanto mengatakan akan bekerja apa saja yang bisa dilakukan.

Jika butuh uang dagangannya sebagai modal akan dijual.

“Dagangan saya taruh di rumah paling nanti kami jual lagi ke agen grosir untuk biaya makan dan sekolah anak,” tuturnya.

Dia mengatakan sudah banyak bantuan yang diberikan dari pihak swasta dan pemerintah untuk membantu kelompok pedagang kecil.

Ismayanto kembali mengenang tragedi bencana galodo yang terhadi di malam hari sekira pukul 22.00 WIB.

Menurutnya, suara dari Sungai Anai sangat bergemuruh volume air juga sangat besar sampai keluar ke badan jalan.

Ia pun menyaksikan langsung lapaknya dagangannya yang ambruk.

Baca juga: Cerita Korban Banjir Bandang Lahar Dingin di Sumbar, Terseret Arus saat Rapat Muda-Mudi di Agam

Di jalur yang sekarang lumpuh ini keadannya kalut karena banyak oran mencoba menyelamatkan diri.

“Airnya besar batu-batuan itu ikut dibawa semua kayak gemuruh tapi kami sudah waspada Alhamdulillah tidak ada korban,” imbuhnya.

Dia meyakini perbaikan jalan ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar.


Perbaikan Jangka Pendek

Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi mengatakan, jalan nasional Padang - Bukittinggi tepatnya di Silaiang ditargetkan bisa dilewati kendaraan pribadi dalam sepekan ke depan.

Ia menuturkan, target pengerjaan jalan sementara untuk kendaraan pribadi itu dicanangkan usai berbincang dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumbar.

"Kemarin kita sudah berbincang dengan balai jalan, untuk kendaraan kecil atau pribadi bisa lewat dalam satu pekan ini. Sehingga itu juga bisa membantu kelancaran arus lalu lintas," kata Mahyeldi.

Di samping itu, untuk kendaraan lainnya seperti truk dan bus untuk sementara harus melewati jalur lain.

Mahyeldi menyampaikan, perbaikan jalan seperti semula di Silaiang merupakan upaya jangka panjang karena butuh dukungan dari kementerian.

"Untuk jangka panjang memang ini butuh dukungan kementerian. Ini memang pekerjaan besar, dalam hal untuk rehabilitasi rekonstruksi nantinya. Karena memang ada beberapa ruas jalan yang terban, sampai ada yang putus," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini