News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berjuang di Garis Kemiskinan, Sopyah Terpaksa Berpenampilan Laki-laki demi Sesuap Nasi

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sopyah (22) warga Jalan Samsu Blok Bong, Kelurahan Lemah Mekar, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Minggu (19/5/2024)

TRIBUNNEWS.COM - Di tengah kejamnya hidup, ada seorang wanita kuat yang rela mengubah penampilannya jadi laki-laki demi bertahan hidup.

Ia adalah Sopyah Supriatin (22), warga Jl Samsu Blok Bong, Kelurahan Lemah Mekar, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa barat.

Sopyah hidup tak sendiri, adiknya yang bernama Samsul Ramadan (15) menemaninya dalam menjalani hidup di garis kemiskinan.

Keduanya bahkan tinggal di rumah yang dibangun di atas tanah pemerintah.

Kakak beradik ini bahkan telah putus sekolah beberapa tahun lalu.

Demi mencukupi kebutuhan hidup, Sopyah rela mengubah penampilannya menjadi seperti laki-laki supaya bisa bekerja sebagai buruh bangunan.

Dikutip dari TribunJabar.id, sebenarnya Sopyah dan Samsul memiliki seorang ayah.

Ayah Merantau Ibu Meninggal

Namun, ayah mereka bekerja sebagai buruh serabutan di luar kota dan pendapatan orang tuanya belum bisa mengeluarkan keluarga kecil ini keluar dari kemiskinan.

Ayahnya sendiri pergi ke Kalimantan untuk mencari uang.

Sementara, sang ibu sudah meninggal dunia beberapa waktu yang lalu.

Baca juga: Anak TKW di Indramayu Tak Pernah Bertemu Ibunya Selama 12 Tahun, Ditinggal Sejak Usia 2 Tahun

“Tinggal berdua di sini sudah satu tahun,” ujar Sopyah, Kamis (16/5/2024).

Beruntung, Sopyah mempunyai tetangga yang baik hati yang kerap memberi makanan kepada ia dan sang adik.

Meski begitu, ia rela meninggalkan jenjang pendidikan lantaran enggan membenani siapapun, terlebih kondisinya yang serba tak berkecukupan.

“Kalau sekarang suka ikut-ikut kerja bangunan,” ujar dia.

Ia mengaku tak masalah ikut kerja kasar meski dirinya adalah seorang perempuan.

Mengangkut dan mengaduk semen sudah menjadi makanan sehari-harinya saat bekerja jadi buruh bangunan.

Dari pekerjaannya tersebut, ia diupah hingga Rp120 ribu sehari.

Pernah Tak Makan 3 Hari

Sayangnya, pekerjaannya itu tak datang tiap hari.

Beberapa hari ini bahkan ia menanggur karena tak dapat panggilan kerja.

“Ini juga lagi enggak kerja-kerja,” ujar dia.

Karena tak punya uang, ia pun kerap tak makan selama berhari-hari.

“Kadang pernah dua hari enggak makan, kadang pernah tiga hari,” ujar dia.

Kisahnya pun terdengar hingga ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Indramayu.

Baca juga: Kisah Masiroh, TKW Asal Indramayu Akhirnya Pulang setelah 22 Tahun, Disangka Sudah Meninggal

Disdikbud dan Pemerintah Kecamatan Indramayu pun sudah mengunjungi Sopyah sambil membawa sejumlah bantuan untuk Sopyah dan Samsul.

Dijanjikan Bisa Sekolah

Pemerintah daerah juga berjanji memfasilitasi keduanya untuk melanjutkan sekolah.

(Kiri) Sopyah Supriatin (22) dan adiknya, Samsul Ramadan (15) kakak beradik di Indramayu yang memiliki kisah hidup memilukan. Sopyah rela berpenampilan seperti laki-laki demi bekerja sebagai buruh bangunan.

Sopyah yang putus sekolah saat SMP dahulu difasilitasi untuk ikut kejar paket dan diberikan modal untuk usaha.

Sementara adiknya, Samsul yang putus sekolah setahun lalu saat kenaikan kelas dari kelas 7 ke kelas 8 di SMPN 4 Sindang kini sudah bisa kembali sekolah.

Samsul pindah dari SMPN 4 Sindang ke SMPN 3 Sindang untuk melanjutkan pendidikan.

“Alhamdulillah saya bersama teman-teman Disdikbud bersama juga Pak Camat sudah mengunjungi kediaman Sopyah bersama Samsul,” ujar Kepala Disdikbud Indramayu, Caridin, Kamis (16/5/2024).

Ngojek Jadi Penolong

Pemerintah setempat pun berjanji untuk memberikan modal usaha untuk Sopyah, termasuk janji ke adiknya untuk bisa melanjutkan pendidikan yang sempat terputus setahun yang lalu.

Sambil menunggu bantuan datang, ia nyambi jadi tukang ojek.

“Lumayan nganter-nganter jadi ojek,” ujar dia, Minggu (19/5/2024).

Meski demikian, kunjungan dari Disdikbud dan Pemerintah Kecamatan Indramayu pada Selasa (14/5/2024) lalu, belum ada tindak lanjut soal nasib Sopyah dan adiknya.

Sopyah mengatakan, untuk bisa sekolah, adiknya harus menunggu tahun ajaran baru.

Sementara untuk modal usaha, Sopyah meyakini bahwa mungkin butuh proses untuk merealisasikannya.

Baca juga: Misteri Keberadaan Masiroh, TKW Indramayu yang 22 Tahun Tak Ada Kabar, Kini Telah Bertemu Keluarga

Sementara ini, Sopyah berharap ada yang bisa ia kerjakan untuk mendapatkan sesuap nasi.

“Kalau bangunan sekarang lagi sepi, jadi apa saja pak yang dikerjakan,” ujar dia.

Ingin Punya Usaha Cuci Motor

Sopyah Supriatin (22) dan adiknya, Samsul Ramadan (15) kakak beradik di Indramayu yang memiliki kisah hidup memilukan. Sopyah rela berpenampilan seperti laki-laki demi bekerja sebagai buruh bangunan.

Sopyah punya mimpi untuk berwirausaha agar bisa menyambung hidup bersama adiknya.

Jika Sopyah mendapatkan modal usaha, ia ingin membuka tempat cuci motor.

Alasannya pun sederhana, yakni untuk bisa mendapat pemasukan setiap harinya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kisah Hidup Menguras Air Mata dari Indramayu, Sopyah Terpaksa Berpenampilan Laki-laki

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Handhika Rahman)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini