TRIBUNNEWS.COM - Warga Kertajaya Indah Timur, Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur dihebohkan dengan penggerebekan sebuah rumah yang dijadikan pabrik pembuatan pil ekstasi dan carnophen.
Rumah tersebut barada di kawasan elit dan memiliki tingkat keamanan tinggi.
Namun, pelaku yang berinisial MY dan ADH dapat memproduksi sabu dari dalam rumah yang dikontrak sejak Oktober 2023.
Ketua RT setempat, JM Sitorus, mengaku jarang melihat pelaku bertegur sapa dengan warga sekitar.
Ia sering mendapat laporan, rumah tersebut dihuni lebih dari dua orang.
"Gak ada izin sama sekali (tamu menginap). Saat saya jalan pagi di sekitar gang ini. Sepertinya memang gak ada aktivitas di dalamnya," ujarnya, Senin (20/5/2024), dikutip dari TribunJatim.com.
Dengan adanya penggerebekan ini, pihaknya akan lebih memperketat tamu yang menginap.
"Kami harap ada penghuni baru, wajib lapor. Dan warga lain yang tahu, ada penghuni baru, harus lapor ke kami," tegasnya.
Sementara itu, warga bernama Teo DT, mengaku pernah mendengar suara mesin dari dalam rumah saat malam hari.
Ia tak menaruh curiga meski kedua pelaku jarang berinteraksi dengan warga.
"Kalau aktivitas sehari-hari, tak tahu saya. Jarang aktivitas. Kayaknya pas malam. Penghuninya juga enggak pernah bersosialisasi dengan warga sekitar," sambungnya.
Teo kaget saat ada personel kepolisian menggerebek rumah yang letaknya bersebelahan dengan rumahnya.
"Ya kaget saja ada penggerebekan. Ya harapan lebih aman (diawasi lagi) tapi tindakannya cepat sekali."
Baca juga: Gerebek Home Industry Narkoba di Kawasan Citeureup Bogor, Polisi Sita Lebih dari 1,2 Juta Butir PCC
"Iya harapan untuk RT lebih selektif soal warga. Iya lagi kecolongan," pungkasnya.