“Saya spontan, karena kan sudah pekerjaan saya mengantar ada orang sakit di lingkungan saya. Sampai TKP, saya tanya kok sampai kayak gini gimana tadi. Mereka menjawab tidak tahu, pulang ngopi sudah seperti itu,” terangnya.
Saat hendak membawa Jiono ke Puskesmas, kelima orang tersebut menolak untuk mengantar.
Namun, seiring berjalannya waktu, ada desas-desus dari warga, bahwa Jiono tewas bukan karena kecelakaan tunggal.
Hingga akhirnya, makam Jiono dibongkar untuk dilakukan proses autopsi ulang jenazah.
Yunus sendiri terkejut mengetahui makam Jiono dibongkar.
“Bongkar ini kan dari pihak keluarga ada kejanggalan tersendiri. Mungkin ada masukan dari masyarakat, merasa ada yang kurang pas,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Surya dengan judul Mirip Kasus Vina Cirebon, Pemuda Ponorogo Tewas Dianiaya tapi Dilaporkan Kecelakaan, Ini Janggalnya.
(Tribunnews.com, Widya) (Surya.co.id, Pramita Kusumaningrum)