News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Detik-detik Pria di Sinjai Pukul Ibu Kandung hingga Alami Patah Gigi, Pelaku Emosi Tak Diberi Uang

Editor: Abdul Muhaimin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang anak di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, inisial LK (52) tega menganiaya ibu kandungnya, Rappe (66).

TRIBUNNEWS.COM - Polsek Sinjai Selatan masih menyelidiki kasus penganiayaan terhadap seorang ibu bernama Rappe (66).

Pelaku penganiayaan merupakan anak korban berinisial LK (52) yang kini telah diamankan.

Korban dipukul saat berada di rumahnya di Desa Bulukamase, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai pada Jumat (24/3/2024) sore.

Akibat penganiayaan ini, dua gigi korban patah dan mengalami sejumlah luka di tubuh.

Kapolsek Sinjai Selatan, Iptu Massalinri membenarkan kejadian ini.

“Kita sudah mengamankan terduga pelaku untuk dimintai keterangan dan dilakukan pemeriksaan,” ujarnya.

Iptu Massalinri menjelaskan korban berada di dalam rumah.

Korban yang sementara duduk tiba-tiba datang LK meminta uang Rp250 ribu.

“Namun korban tidak bisa memenuhi permintaan pelaku sehingga seketika itu pelaku memukul korban pada bagian mulut dan kepala,” katanya.

Atas kejadian tersebut korban keberatan sehingga melaporkan ke Polsek Sinjai Selatan guna proses lebih lanjut.

“Sementara kita melakukan pemeriksaan nanti perkembangannya kita sampaikan,” ujarnya.

Baca juga: 3 Orang Pesilat Diburu Polisi setelah Aniaya Pemuda di Gresik hingga Tewas, Ada yang di Bawah Umur

Pria di Sukabumi Bunuh Ibu

Polres Sukabumi masih menyelidiki kasus anak bunuh ibu kandung yang terjadi pada Senin (13/5/2024) sekitar pukul 17.30 WIB.

Pelaku yang bernama Rahmat (26) telah ditangkap dan menjalani pemeriksaan di Mapolres Sukabumi.

Setelah membunuh ibunya, Rahmat tidak melarikan diri dan tidur bersama jasad korban.

Kasus pembunuhan terhadap Inas (45) diketahui warga pada Selasa (14/5/2024) sekitar pukul 04.15 WIB.

Diketahui, pelaku dan korban tinggal berdua di rumah yang terletak di Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi.

Salah satu tetangga, Pahrudin mengaku sempat didatangi Rahmat dan dijanjikan uang Rp330 ribu jika membunuhnya.

Baca juga: Gerombolan Pesilat di Gresik Aniaya Pria hingga Tewas, 6 Pelaku Ditangkap dan 3 Masih Buron

Rahmat menyesal telah menghilangkan nyawa ibunya sehingga minta dibunuh.

"Dia bawa uang ke rumah, katanya gini, a tolong bunuh saya, saya udah membunuh Ibu saya, gitu ke saya, itu doang," jelasnya, Selasa, dikutip dari TribunJabar.id.

Pahrudin tak langsung mempercayai ucapan Rahmat dan meminta temannya, Isra untuk menenangkan pelaku.

Berdasarkan kesaksian sejumlah warga, pelaku merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan sering mengamuk jika permintaannya tak dipenuhi.

"Jadi memang pelaku datang ke saya dulu, udah ke saya, saya lapor ke warga lain, saya minta tolong, udah ke situ saya ke pak RT, baru ke keluarganya, saya kurang tahu (kronologinya)," tuturnya.

Jasad korban pertama kali ditemukan oleh Isra dalam kondisi bersimbah darah di lantai.

Kasatreskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan kasus ini terungkap usai pelaku mendatangi rumah tetangga dan mengakui perbuatannya.

Baca juga: 3 Tersangka Baru Kasus Taruna STIP Aniaya Junior hingga Tewas, Berperan Jadi Provokator

"Korban itu setelah bunuh ibunya tidur dulu di kamarnya, karena kamarnya bersebelahan, korban tidur, setelah tidur pagi hari korban terbangun langsung ke rumah tetangga dengan membawa uang kurang lebih Rp300 ribu," paparnya, Selasa (14/5/2024), dikutip dari TribunJabar.id.

AKP Ali Jupri menjelaskan, pelaku mendatangi rumah tetangga untuk minta dibunuh karena telah menghilangkan nyawa ibunya.

"Dia berkata pada tetangganya pak tolong bunuh saya, ini ada uang saya kasih, bunuh saya, saya telah membunuh Ibu saya, (itu) disampaikan oleh tersangka," bebernya.

Pembunuhan dilakukan menggunakan garpu tanah yang ditemukan di TKP.

Pelaku ditangkap tanpa perlawanan setelah warga melaporkan kasus ini ke kepolisian.

"Informasi awal dari masyarakat bahwa yang bersangkutan telah dibunuh oleh anak kandungnya sendiri. Sementara kami masih mendalami motif daripada pelaku, pengakuan sementara pelaku merasa kesal terhadap ibunya," ucapnya.

Baca juga: Pengakuan Pesilat Pelaku Penganiayaan di Gresik, Korban Koma Selama 5 Hari dan Tewas di RS

Ia menambahkan korban tewas karena mengalami luka tusuk di dada, muka, leher dan kepala.

Proses autopsi jenazah dilakukan di RSUD R Syamsudin SH, Sukabumi.

Saat diperiksa, pelaku mengaku sakit hati karena tak dibelikan sepeda motor.

Namun, penyidik masih mendalami motif pembunuhan ini.

"Itu semua pengakuan lama, kita udah tanya ke keluarga, warga sekitar, tidak ada, cuman tadi dari pelaku sendiri kita tanya ya marah aja sih sama ibunya, cuma kita masih dalami, kita dalami apa penyebab kemarahan daripada tersangka, cuman kalau masalah motor nggak ada, itu tidak ada," tegasnya.

Dalam proses penyelidikan, polisi melibatkan psikolog untuk mengetahui kondisi kejiwaan pelaku.

"Sementara dia menyesali perbuatannya, kita tanya apa menyesal? dia diam, kelihatan pelaku sendiri ada keterlambatan dalam berpikir, tapi masih kita dalami dan kita akan panggil psikolog juga untuk mengetahui kondisi pelaku sebenarnya."

"Sementara pelaku masih bisa ditanya, berarti kan masih dalam keadaan bisa berkomunikasi dan baik," pungkasnya.

Akibat perbuatannya, pelaku dapat dijerat pasal 338 KUHPidana tentang pembunuhan dengan ancaman pidana penjara paling lama 15 tahun.

Artikel ini telah tayang di TribunSinjai.com dengan judul Emosi Tak Diberi Uang, Anak di Sinjai Sulsel Tega Aniaya Ibu hingga 2 Giginya Patah

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini