Omzet Yuliono dari hasil ternak burung kenari rata-rata Rp 8 juta sampai Rp 15 juta tiap 40 hari.
"Kalau tiap panen dapat 40 ekor, diambil rata-rata minimal harga Rp 200.000 per ekor berarti sudah Rp 8 juta, itu minimal. Buat biaya perawatan sekitar Rp 1,5 juta per bulan. Sisanya buat ekonomi keluarga. Saat kondisi panen bagus, juga pernah dapat omzet Rp 15 juta sekali penen," katanya.
Menurutnya, saat ini harga burung kenari masih stabil. Terutama harga burung kenari hasil ternak dari indukan impor masih tetap mahal.
Pelanggan burung kenari impor biasanya para penghobi suka ikut lomba. Selain itu, juga para penghobi yang ingin belajar ternak burung kenari.
"Untuk pemasaran saya tidak bingung. Pembeli datang sendiri ke rumah. Kadang saya kewalahan melayani pembeli di rumah," ujarnya.
Menurutnya, berternak burung kenari gampang-gampang susah. Gampangnya, berternak burung kenari tidak butuh tempat luas.
Selain itu, biaya perawatan ternak burung kenari juga lebih murah.
"Kendalanya cuaca, kalau cuaca terlalu panas hasilnya tidak bagus, terlalu dingin juga tidak bagus. Kendala lain hama tikus," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Resign Kerja Percetakan, Pria di Kota Blitar Raup Omzet Menggiurkan Berkat Ternak Burung Kenari