Gak ada orang lewat banyak gitu gak ada," kata pemilik warung.
Fery bahkan sangat meragukan kesaksian Aep karena jarak pandang dari warung ke lokasi nongkrong sangatlah jauh.
"Darimana dia (Aep) bisa melihat Pegi dan temannya melempari korban," kata Fery.
Diingatkan kembali Eky dan Vina tewas di Desa Kepompingan, Talu, Kabupaten Cirebon pada Sabtu 26 Agustus 2016 silam.
Dalam isi dakwaan, Eky dan Vina melintas menggunakan jaket geng motor.
Mereka diadang 11 pelaku kemudian dilempari batu.
Sampai kemudian, pelaku mengejar Eky yang membonceng Vina.
Ketika di Jembatan Talu, pelaku menghantam Eky menggunakan kayu sampai terjatuh.
Mereka dibawa ke lahan kosong belakang showroom.
Di sana Eky dan Vina dianiaya sampai meninggal dunia.
Selang beberapa hari Aep melaporkan kejadian ini pada ayah Eky Rudiana.
Atas laporan itu Rudiana bersama 4 anggota Sat Narkoba menangkap 8 pelaku.
Aep sampai diincar oleh salah satu pelaku, Rifaldi alias Ucil.
"Kalau mau nganu orang sih urusin aja yang kemarin jadi saksinya kita malah kita ngoceh sama bawa-bawa anak geng motor," tulis akun Ucil. (Tribun Jakarta/Rr Dewi Kartika H)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Dua Kejanggalan Pengakuan Aep Saksi Kunci Kasus Vina, Warga Sekitar Heran: Darimana Dia Lihat?