Mertua Sutrisno, Abu Suud lantas mengecek ke dalam toren berwarna oranye tersebut.
"Awalnya mula curiga air bau, berbusa, yang pasti bau banget, pagi, siang disuruh nengokin toren," ucapnya, dilansir Kompas.com.
Setelah dicek, Sutrisno justru mendapati mayat manusia di dalam toren tersebut. Ia pun bergegas melaporkan temuan itu.
Pria dalam Toren Merupakan Bandar Narkoba
Dari hasil penyelidikan terungkap Devi merupakan seorang bandar narkoba. Bahkan, ia masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Diduga ia bersembunyi di dalam toren untuk menghindari kejaran polisi setelah mengetahui temannya yang merupakan kurir narkoba bernama Abdul Aziz alias AA ditangkap polisi.
AA ditangkap di Jalan Puskesmas Pondok Aren, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Sabtu (27/5/2024).
Kapolsek Pondok Aren, Kompol Bambang Askar Sodiq, mengatakan AA ditugaskan mengambil sabu seberat 50 gram di Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (26/5/2024).
"Setelah kita lakukan interogasi terhadap AA atau pelaku, pelaku menyampaikan bahwa yang bersangkutan itu mengambil barang diserahkan ke rumahnya di D," katanya, Rabu (29/5/2024), dilansir TribunTangerang.com.
Dikatakan Bambang, pihak kepolisian lantas mendatangi rumah yang disebutkan AA, namun Devi tak ada di kediamannya.
Baca juga: Devi Karmawan Masih Hidup saat Masuk Toren, Tak Ditemukan Tanda Kekerasan, Diduga Kehabisan Napas
Bambang menduga, Devi sengaja masuk ke dalam toren air untuk menghindari kejaran polisi, namun berujung tewas.
"Kemungkinan seperti itu, mengingat tersangka menunjukkan rumah kosong, lewat rumah DK."
"Kemungkinan yang bersangkutan masih ada reaksi menggunakan sabu, halu, dan ketakutan," terangnya.
Menurut Bambang, Devi meninggal dunia diduga karena kehabisan napas di dalam toren.
Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.