News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Motif Polwan Bakar Suami Polisi: Uang Habis untuk Main Judi Online, padahal Punya 3 Anak

Penulis: Sri Juliati
Editor: Febri Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polwan Briptu FN membakar suaminya Briptu RDW di Kompleks Asrama Polisi Polres Mojokerto, Sabtu (8/6/2024). Terungkap, motif Briptu FN tega membakar suaminya yang juga polisi. Kesal uang belanja habis, padahal punya 3 anak kecil-kecil.

TRIBUNNEWS.COM - Teka-teka motif yang melatarbelakangi seorang polwan di Mojokerto, Jawa Timur, tega membakar suaminya perlahan terkuak.

Briptu FN (28) disebut kesal dengan kelakuan sang suami, Briptu RDW (28), yang berdinas sebagai anggota Satsamapta Polres Jombang.

Briptu RDW disebut selalu menghabiskan uang gajinya untuk bermain judi online. Padahal keduanya memiliki tiga anak yang masih kecil.

Briptu FN menganggap uang tabungan dari gaji tersebut dapat dipakai untuk membiayai hidup keduanya beserta ketiga anak mereka.

"Saudara almarhum korban sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya."

"Ini temuan sementara yang bisa kami sampaikan," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto di Lobby Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, Minggu (9/6/2024).

Atas motif tersebut, muncul rasa jengkel dalam diri Briptu FN. Sehingga ia tanpa sadar melakukan aksi kekerasan terhadap Briptu RDW.

Perasaan jengkel yang dialami Briptu FN didasarkan pada pertimbangan kondisi ketiga anaknya yang berusia di bawah lima tahun (balita) dan masih membutuhkan banyak biaya hidup.

Namun, menurut Dirmanto, aksi kekerasan yang dilakukan oleh Briptu FN merupakan kejadian pertama kali.

"Ini baru pertama kali, karena saking jengkelnya. Tersangka memiliki anak tiga. Anak pertama usia 2 tahun, anak kedua dan ketiga adalah kembar, berusia 4 bulan. Nah ini kan banyak membutuhkan biaya," jelas Dirmanto dikutip dari Surya.co.id.

Atas tindakannya ini, Briptu FN kini dalam keadaan syok, trauma, dan menyesali perbuatannya.

Ia tak menyangka kejengkelannya akan berdampak fatal hingga menyebabkan nyawa sang suami melayang.

Apalagi Briptu FN juga menghidupi ketiga anaknya sendirian.

"Nanti kita tunggu saja, sekarang masih diperiksa terus, dan yang bersangkutan masih trauma," ujar Dirmanto.

Dirmanto menambahkan, pihak penyidik sudah melibatkan anggota tim psikiatri dari pihak Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Jatim untuk memberikan pendamping psikis terhadap Briptu FN dan ketiga anaknya.

Terlebih setelah Briptu FN juga ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim dan ditahan di markas Polda Jatim.

"Sekarang sedang ditangani dan sedang difasilitasi untuk trauma healing oleh Polda Jatim. Kemudian kita melibatkan psikiatri untuk menangani kasus ini. Ini prihatin betul terhadap kejadian ini," kata dia.

Dirmanto menyebutkan, dari hasil gelar sementara, penyidik menerapkan Undang-Undang tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). "Sementara ini kita masih terapkan pasal KDRT untuk tersangka," katanya lagi.

Kronologi Kejadian Polwan Bakar Suami

Diketahui, peristiwa Briptu FN diduga membakar suaminya, Briptu RDW terjadi pada Sabtu (8/6/2024).

Lokasi kejadian berada di asrama polisi Polres Mojokerto Kota.

Informasi yang diperoleh menyebut, peristiwa dipicu ketika Briptu FN mengecek ATM milik suaminya, Briptu RDW.

Lantas, didapati gaji ke-13 yang seharusnya Rp2.800.000, hanya tersisa Rp800.000.

Kemudian, terduga pelaku langsung menghubungi korban untuk mengklarifikasi.

Korban pun meminta korban segera pulang.

Namun, FN membeli bensin terlebih dahulu dan memasukkannya ke botol air mineral.

Setibanya di rumah, botol berisi bensin itu diletakkan di atas lemari di teras rumahnya.

Bahkan FN sempat mengancam RDW dengan mengirim foto bensin.

"(FN) memfoto (botol itu), setelah itu dikirimkan ke WA korban agar segera pulang," ucap Kapolresta Mojokerto AKBP Daniel S Marunduri dilansir TribunJatim.com.

AKBP Daniel S mengatakan, FN lalu meminta ART mereka, Marfuah, membawa ketiga anaknya bermain di luar.

Pada pukul 10.30 WIB, tak lama RDW pulang, ia langsung diajak masuk ke dalam rumah.

Pintu dikunci dari dalam, RDW diminta mengganti bajunya dengan kaus lengan pendek dan celana pendek.

Setelah itu, keduanya terlibat cekcok.

"(Setelah itu) tangan kiri korban pun diborgol dan dikaitkan di tangga yang berada di garasi."

"Dan dalam kondisi duduk di bawah, korban pun langsung disiram menggunakan bensin yang sudah disiapkan oleh terduga pelaku di sekujur tubuhnya dan korban hanya diam saja," jelas Daniel.

Lantas, terduga pelaku menyalakan korek dan membakar tisu yang dipegang menggunakan tangan kanan.

Namun, api yang membakar tisu itu menyambar tangan FN dan menjalar ke tubuh RDW.

Korban pun berteriak meminta tolong.

Korban berusaha menyelamatkan diri ke luar, namun tak bisa karena terhalang mobil dan tangannya terborgol ke tangga lipat.

Seorang saksi, Bripka Alvian, yang mendengar teriakan itu langsung masuk dan mencoba memadamkan api.

Kemudian, korban dibawa ke rumah sakit dan menjalani perawatan intensif di RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto.

Briptu RDW dikabarkan meninggal dunia pada Minggu (9/6/2024), pukul 12.55 WIB.

Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Nasib Briptu FN Polwan Mojokerto Usai Bakar Suaminya hingga Meninggal, Kini Syok dan Menyesal

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Suci Bangun) (Surya.co.id/Mohammad Romadoni)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini