TRIBUNNEWS.COM, BALI - Hingga Selasa (11/6/2024), korban tewas akibat kebakaran di gudang elpiji 3 kg di Cargo Taman II Ubung Denpasar Utara, Bali bertambah menjadi 3 orang.
Diketahui kebakaran di gudang elpiji terjadi Minggu (9/6/2024) sekitar pukul 06.30 Wita.
Data terbaru dari RSUP IGNG Ngoerah, Denpasar, korban tewas kini sebanyak 3 orang.
Sebelumnya pada Senin (10/6/2024), korban kebakaran yang tewas adalah Purwanto (40) asal Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca juga: Kebakaran Sebuah Hotel di Serpong, 3 Orang Meninggal Dunia
Namun, data terbaru terungkap ada 2 korban lainnya meninggal pada hari yang sama.
Data identitas korban masih diverifikasi pihak RSUP IGNG Ngoerah Denpasar.
Diketahui RSUP IGNG Ngoerah pasca kejadian kebakaran di gudang elpiji itu merawat sebanyak 16 korban luka bakar.
Saat ini dalam perawatan RSUP IGNG Ngoerah sebanyak 13 orang dengan kondisi 12 pasien masih harus menggunakan alat bantu pernapasan atau ventilator.
Hingga saat ini belum ada pihak managemen gudang elpiji yang memberikan pernyataan resmi terkait kebakaran hebat itu.
Informasi yang dihimpun Tribun Bali di RSUP IGNG Ngoerah, biaya Purwanto sejak dirawat hingga meninggal dunia ditanggung oleh keluarga.
Padahal, keluarga telah kehilangan sosok Purwanto dengan cara yang tragis, kini harus menanggung biaya rumah sakit.
Ada dugaan yang berkembang saat ini bahwa gudang yang mengalami kebakaran hebat itu merupakan tempat pengoplosan elpiji ilegal.
Baca juga: Petugas Pemadam Kebakaran Indonesia Incar Penggunaan Sabun sebagai Bahan untuk Memadamkan Api
Dugaan itu kian menguat ketika Pertamina menegaskan bahwa gudang yang mengalami kebakaran itu bukan merupakan agen atau pangkalan elpiji Pertamina.
Hal itu disampaikan Manager Commrel and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi.
Dia menyampaikan, Pertamina telah melakukan pengecekan di gudang yang mengalami kebakaran tersebut.
Lalu apa aktivitas sebenarnya yang terjadi di gudang tersebut?
Polda Bali wajib membuka kasus ini secara terang benderang, apalagi ditengah kondisi masyarakat yang mengalami kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Pandjaitan meminta masyarakat bersabar karena masih dalam pendalamanan pihak kepolisian.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak asal sebut sehingga kejadian yang viral belum lama ini tidak terulang.
"Jangan sampai seperti tudingan si Wayan yang viral di Badung, sangat yakin ada pengoplosan, ujungnya yang bersangkutan minta maaf."
Baca juga: Kilang Minyak Balikpapan Kebakaran, Pertamina Diminta Fokus Keselamatan Pekerja dan Distribusi BBM
Tentunya peristiwa yang menimbulkan korban tersebut kami turut prihatin dan sangat kami sayangkan, dan sedang dilakukan pendalaman," kata Jansen saat dihubungi Tribun Bali, pada Senin 10 Juni 2024.
Dijelaskan Jansen, saat ini Tim Bidlabfor Polda Bali masih melakukan pemeriksaan secara ilmiah sampel-sampel barang bukti di tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan penyebab terjadinya kebakaran.
Di TKP pun telah dipasang garis polisi, tidak sembarang orang bisa masuk ke dalam lokasi untuk kepentingan penyelidikan.
"Jadi Polri pasti melakukan pemeriksaan terhadap apapun dugaan atau kemungkinan penyebabnya, baru bisa disimpulkan setelah ada hasil pemeriksaan secara ilmiah dari Labfor Polda Bali. Agar bersabar, dan jangan menambah masalah baru," pungkasnya.
Kronologi Kebakaran di Gudang Elpiji
Proses penyelamatan diri para korban kebakaran, di sebuah gudang gas elpiji, Jl. Cargo Taman I, Denpasar pada Minggu 9 Juni 2024 pagi berlangsung tragis.
Pasalnya, para korban harus lompat pagar gudang untuk menyelamatkan nyawa masing-masing.
Bukan tanpa alasan, hal itu dilakukan para korban lantaran pagar gudang diduga tergembok dari luar.
"Loncat pagar (korban menyelamatkan diri). Iya (tergembok dari luar). Itu sekitar jam 6, setengah 7 (pagi)," ungkap seorang saksi bernama Panji (34) kepada Tribun Bali.
Panji yang kebetulan bermukim di seputar TKP menuturkan, kulit salah seorang korban terlihat melepuh.
Luka bakar itu dikatakan Panji berada pada tangan dan badan bagian atas.
Sementara itu, pakaian korban dikatakan telah compang-camping yang diduga akibat terkena sambaran api.
"Yang (korban) berhenti di depan (rumah Panji). Itu sudah melepuh. Ada darah. Baju itu sudah seperti compang-camping kebakar," imbuhnya.
Disinggung lebih jauh soal aktivitas di TKP pada hari biasa, Panji tak dapat berbicara banyak.
Sebab, pagar gudang gas elpiji tersebut dikatakan kerap tertutup rapat dan digembok.
Bahkan hampir 2 tahun dirinya tinggal di seputar TKP, Panji baru mengetahui kondisi gudang tersebut lantaran adanya peristiwa kebakaran.
"Sehari-hari, sepengetahuan saya, memang tertutup. Digembok dari luar. Saya hampir 2 tahun tinggal di sini, baru tadi lihat TKP," ungkapnya.
Sepengetahuannya, kerap ada truk keluar-masuk di TKP yang memuat tabung gas elpiji.
"Saya tahu itu ada mobil keluar-masuk bawa gas. Masalah aktivitas di sana, saya nggak tahu. Karena memang tidak ada plang," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Lingkungan (Kaling) Banjar Uma Sari, Bhimantara Ari Sugandi menerangkan, setidaknya ada 18 korban luka bakar dari peristiwa tersebut.
"Jadi sekitar ada 18 (korban)," ungkap Bhimantara saat ditemui Tribun Bali di seputar TKP kebakaran.
Pasalnya, mereka dievakuasi ke sejumlah rumah sakit yang berada di daerah Badung dan Denpasar.
Bhimantara menuturkan, sebanyak 4 orang dievakuasi ke RSD Mangusada Badung, 1 orang di RSUD Wangaya Denpasar, dan 2 orang divekuasi ke RS BaliMed Denpasar.
Sementara itu, 3 orang dievakuasi ke RS Surya Husadha Ubung, dan 8 orang dilarikan ke RSUP IGNG Ngoerah.
“Yang saat ini saya dapat di rumah sakit, RS Kapal ada 4. RSUD Wangaya ada 1. Balimed ada 2. Sanglah 8. Surya Husada masih konfirmasi. Ada dapat informasi 3. Tapi saya pastikan langsung ke rumah sakit,” bebernya.
Pasalnya, korban dengan luka bakar yang cukup parah dievakuasi ke RSUP IGNG Ngoerah.
Bahkan, 1 korban yang sebelumnya dievakuasi di RSUD Wangaya, dikatakan Bhimantara akan dirujuk ke RSUP IGNG Ngoerah lantaran mengalami luka bakar yang cukup serius.
“Semua ke Sanglah (RSUP IGNG Ngoerah). Yang sudah parah itu. Informasi tadi, dari Wangaya mau dirujuk juga (ke sanglah). Mungkin tingkat luka bakarnya agak parah,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul BREAKING NEWS: Korban Tewas Gudang Elpiji Denpasar Jadi 3 Orang, Siapa yang Tanggung Jawab?