Darmawansyah lantas menanyakan kenapa jenazah tersebut tidak diantar menggunakan ambulans.
Kemudian, oleh pria itu dijawab, keluarga tidak memiliki cukup uang untuk menyewa ambulans.
"Saya bertanya kenapa tidak pakai ambulans, dia bilang mahal, dimintai Rp 700.000-Rp 800.000," jelasnya.
Seketika itu, Darmawansyah teringat dengan situasi yang pernah dialami keponakannya.
Saat itu, kata dia, keponakannya juga harus diantar menggunakan motor karena kekurangan biaya.
"Saya sudah iba di situ, saya ingat ponakan pernah dibonceng begitu juga."
"Jadi saya antar, saya tidak minta (biaya). Saya cuma membantu sesama manusia," tandasnya.
Darmawansyah pun tak menyangka aksinya mengantar jenazah bayi, viral di media sosial.
"Yang meninggal ini anak bayi, karena sudah di kamar jenazah. Sudah terbungkus kain sarung. Saya ikhlas mengantar dia."
"Sudah bagaimana kita sesama manusia saling tolong menolong. Saya langsung antar ke RSU Pangkep, saya dengan dia orang pulau," tandas dia.
Penjelasan RSUP Tadjuddin Chalid
Baca juga: Pengemudi Ojol Jadi Korban Begal di Cilincing, Tergeletak di Jalan hingga Sepeda Motor Hilang
Sementara itu, pihak Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Tadjuddin Chalid Makassar meminta maaf buntut viralnya ojol mengantar jenazah bayi yang tak bisa sewa ambulans.
Bayi itu dirujuk dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batar Siang, Kabupaten Pangkep, Sabtu.
Adapun orang tua bayi itu merupakan warga Pulau Sarappo Caddi, Kelurahan Mattiro Langi, Kecamatan Laikang Tupa.
Demikian disampaikan Hukormas RSUP Tadjuddin Chalid Makassar, Hasmayanti.