Membuat dirinya kesulitan mendapatkan air dan terpaksa harus membeli air bersih.
"Sulitnya mendapatkan air bersih itu mulai dirasakan sejak dua pekan ini. Persediaan air di penampungan warga sudah habis sementara air telaga juga sudah mulai mengering. Kami pun terpaksa membeli air dengan harga yang lumayan tinggi, itu Rp130 ribu untuk per tangkinya," kata dia.
Hal ini pun dibenarkan Lurah Girisuko, Jamin Paryanto.
Dia mengungkapkan sekitar satu bulan lebih hujan tidak turun di wilayah.
Hal ini memicu warga kesulitan mendapatkan air bersih terutama wilayah yang belum terjangkau pipa PDAM.
"Setidaknya warga di tiga padukuhan mengalami kesulitan air bersih ketika musim kemarau. Di mana Sebagian sudah membeli air karena ketersediaan air hujan di bak penampungan sudah habis. saya sendiri sudah beli air sebanyak 8 tangki," tandasnya. (ndg)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kekeringan di Gunungkidul Semakin Meluas, BPBD Salurkan 380.000 Liter Air Bersih