TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal kasus ayah bunuh anaknya sendiri di Kampung Cibarugbug, Desa Citaman, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang, Banten.
AG (30) tega membunuh anaknya sendiri NL (3) saat korban sedang tertidur.
Soni Bakti, anggota keluarga korban menuturkan, ternyata AG sudah lama punya niat untuk membunuh anaknya.
"Dia emang sempat bilang mau bunuh si korban, kata saya "apa untungnya?" saya tanya emang ada untungnya buat dia, terus dia diem, enggak jawab apa-apa," kata Soni, dikutip dari TribunBanten.com.
Soni menuturkan, AG saat itu tak memberikan alasan kenapa ingin menghabisi nyawa anaknya sendiri.
Soni juga menyadari bahwa AG alami perusahan sikap sejak enam bulan lalu.
"Enggak ngasih alasan apa-apa. Itu ngomong gitu udah lama, beberapa bulan lalu, ada sekitar 6 bulanan," ujar dia.
Soni menuturkan, AG juga sempat bekerja sebagai buruh tani petik kelapa.
"Dia sempat kerja (metik kelapa) dua bulan lalu, saya sempat senang tuh. Tapi di sana enggak lagi, terus bisa dibilang istrinyalah yang membiayai," ujarnya.
Diketahui, pihak kepolisian telah menangkap AG setelah membunuh korban.
Usai penangkapan, diketahui bahwa AG telah mencari ilmu kebatinan.
Baca juga: Motif Ayah di Banten Bunuh Anak Terbongkar, Ingin Kaya setelah Cari Ilmu di Tempat Ziarah
Namun, Soni mengaku tak mengetahui hal tersebut.
"Itu mah urusan pribadi ya, saya enggak tahu (ngilmu)," jelasnya.
Polisi Dalami Motif
AG diketahui mencari ilmu kebatinan untuk mengubah perekonomian keluarganya.
Kapolresta Serang Kota, Kombes Sofwan Hermanto pun mengatakan, pihak penyidik masih mendalami motif dugaan tumbal anak AG.
"Kita masih melakukan pendalaman (Dugaan tumbal)," ujarnya, dikutip dari TribunBanten.com.
Sofwan menuturkan, pelaku membunuh korban dengan kesadaran penuh dan tak ada 'bisikan' apapun.
"Ini yg masih kami lakukan pendalaman, tapi fakta dalam penyidikan itu pelaku secara sadar ngambil golok yang ditempatkan ditumpukan baju anaknya dan mendekati korban untuk kemudian menggorok lehernya," ujarnya.
Diwartakan sebelumnya, Kombes Sofwan Hermanto mengatakan, motif dari pembunuhan ini adalah karena pelaku ingin kaya raya.
Untuk itu, pelaku mencari 'ilmu' dengan mendatangi tempat perziarahan dan mendapatkan amalan untuk mengubah ekonomi menjadi lebih baik lagi.
"Motif yang dilakukan pelaku hasil pemeriksaan sementara karena mendalami ilmu kebatinan," kata Sofwan kepada TribunBanten.com, Rabu (19/6/2024).
Selain itu, Sofwan juga mengatakan bahwa pelaku mendalami ilmu tersebut secara otodidak.
Bahkan, AG kepada penyidik mengaku bahwa ia pernah bermimpi menerima golok.
"Dilakukan dengan cara otodidak dan pernah mengalami mimpi bahwa menerima golok, yang mana golok tersebut tidak boleh dilakukan atau dikeluarkan sembarangan, intinya seperti itu," ujar Sofwan.
Baca juga: Sebelum Bunuh Anaknya, Ayah di Serang Banten Bersikap Aneh: Belah Perut Saya Ada Uangnya
Ia menuturkan, sebelum membunuh korban, pelaku terlebih dahulu menyimpan golok di tumpukan pakaian anaknya.
Lalu, saat dini hari, pelaku terbangun dan membunuh korban.
"Sekitar jam 3 subuh, pelaku terbangun kemudian mengambil golok. Kemudian pelaku menerangkan ke kita mengalir begitu saja (menggorok leher anaknya)," jelasnya.
Sofwan menuturkan, pelaku juga tak ada niat untuk membunuh semua anggota keluarganya meski di dalam kamar ada istri dan dua anaknya.
"Sementara ini tidak ada mengarah untuk membunuh semuanya keluarganya," ungkapnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Polisi Dalami Motif 'Tumbal' di Kasus Ayah Bunuh Anak Kandung di Serang
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunBanten.com, Engkos Kosasih)