Tiga korban di antaranya mengalami luka serius pada kepala.
"Untuk yang 1 cewek cedera kepala tapi tidak terlalu parah. Yang parah 3 cowok," ujarnya.
2. Mobil nyaris terbelah, sopir mengaku tak ngebut
Fauzi Sulaiman mengaku tidak mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Ia juga tak mengingat berapa laju kecepatan mobilnya, sehingga mengalami kecelakaan maut sampai bodi mobil terbelah bagian atas.
"Saya tidak ngebut saat itu. Saya juga tidak tahu kecepatan saya berapa, saya tidak ingat," katanya.
Ia menuturkan, Pajero yang dikendarainya berada di jalur kanan hendak menyalip mobil di depannya.
Namun nahas, Fauzi tak melihat sebuah truk kontainer yang rupanya tengah berhenti di bahu jalan.
"Jadi sebelum kecelakaan, saya sempat mau menyalip ke kanan tapi tidak bisa lagi. Saya tidak lihat kalau ada truk parkir dan saya sudah tidak bisa ngerem mobil," ungkapnya.
Fauzi melanjutkan, setelah tabrakan tersebut ia tidak mengingat apapun. Begitu sadar, ia sudah dibawa ke rumah sakit.
"Saya tidak ingat lagi seperti apa nasib keluarga saya. Saya tahunya setelah sampai di RSI Weleri," ujarnya.
Saat ini, Fauzi dan Ali Mustofa yang selamat dari kecelakaan tersebut sudah ikut pulang ke Blitar bersama rombongan ambulans semalam.
Kasat Lantas Polres Kendal, AKP Agus Pardiyono Marinus belum memberikan keterangan resmi, apakah sopir dalam keadaan mengantuk atau tidak ketika sedang mengemudi.
"Dugaan (mengantuk: red) masih kita dalami. Nanti kita sampaikan updatenya," katanya
3. Jenazah dibawa ke Blitar
Pihak keluarga korban kecelakaan maut Pajero tabrak truk di Tol Kendal - Semaran memutuskan untuk mensucikan jenazah di RSI Weleri Kendal, sebelum dibawa ke kampung halaman.