News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Erus Sempat Ikat dan Tuntun Korban sebelum Memutilasi, Senyum saat Diamankan Polisi

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi telah mengamankan terduga pelaku mutilasi di Garut, Jawa Barat, Erus (kiri), Minggu (30/6/2024) malam. Erus sempat mengikat dan menuntut korban sebelum mutilasi terjadi

Bahkan, Erus sempat melontarkan senyum tak berdosa saat didatangi sejumlah warga dan tokoh masyarakat yang mengenalnya di Polsek Cibalong.

Sementara itu, warga setempat yang mengenal Erus, Agus Sambas membenarkan terduga pelaku mengalami gangguan jiwa.

Menurut Agus, Erus kerap berjalan kaki hingga ke pusat Kota Garut.

"Kasian kan sehari-hari itu dia jalan-jalan, kadang sampai ke Garut (pusat kota), sama saya suka diajak ke rumah, dia kasih makan," terangnya saat dihubungi TribunJabar.id.

Dengan kondisi itu, Agus mengaku tak menyangka Erus diduga melakukan pembunuhan disertai mutilasi.

Ditambah lagi, selama ini Erus tak lancar berkomunikasi.

"Ya paling begitu saja, ngangguk, senyum," tambahnya.

Aksi Pelaku Disaksikan Warga

Melansir TribunJabar.id, saat kejadian, warga sempat melihat terduga pelaku menjalankan aksi kejinya.

Nining (43) mengatakan, melihat terduga pelaku sedang memutilasi korban di pinggir jalan.

"Sempat lihat orang itu memotong daging di pinggir jalan, kirain motong daging ayam," ujar Nining saat dihubungi, Minggu.

Baca juga: Senyum Erus dari Balik Jeruji Penjara usai Diduga Jadi Pelaku Mutilasi di Garut

Nining mengaku sempat mendekati terduga pelaku.

Ia pun terkejut melihat potongan daging tersebut ternyata jasad manusia.

"Kaget Ya Allah, daging manusia. Ada kepalanya. Saya langsung lari," terangnya.

Sementara itu, warga lain, Engkus mengaku melihat seorang pria menenteng karung yang diduga berisi bagian tubuh korban.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini