TRIBUNNEWS.COM - Gempa magnitudo 7.0 mengguncang Tahuna, Sulawesi Utara (Sulut), pagi ini, Kamis (11/7/2024) pukul 09:13 WIB.
Diketahui, pusat gempa berada di laut 373 Km Barat Laut Tahuna dengan kedalaman 632 km.
Titik gempa Tahuna berada di titik Koordinat: 6.14 LU-123.28 BT.
Informasi gempa Tahuna tersebut disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui akun Twitter @infoBMKG.
"#Gempa Dirasakan Magnitudo: 7.0, Kedalaman: 632 km, 11 Jul 2024 09:13:17 WIB, Koordinat: 6.14 LU-123.28 BT (Pusat gempa berada di laut 373 km baratlaut Tahuna) #BMKG," tulis keterangan BMKG, hari ini.
BMKG mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi.
Selain itu, BMKG juga membagika daftar wilayah yang merasakan gempa di Tahuna:
- II-III Halmahera Barat,
- II-III Halmahera Selatan,
- II-III Halmahera Tengah,
- II-III Taliabu,
- II-III Ternate,
- II - III Talaud.
Skala MMI Gempa
Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari:
I MMI
Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.
III MMI
Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.
Baca juga: Gempa M 7,0 Guncang Tahuna-Kepulauan Sangihe, Sulut Pagi Ini, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.
IV MMI
Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.
Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Semua orang di rumah keluar.
Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.
Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.
Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.
Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.
XII MMI
Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)