Fikran mengatakan selama melakukan pencarian, dirinya bersama tim harus menahan bau busuk yang sangat menyengat.
"Kami pada saat melakukan pencarian kan tak diberikan masker. Logistik juga belum masuk, jadi memang bau busuknya sampai di kepala," ujarnya lagi.
Dengan menggunakan alat seadanya, Fikran bersama tim kemudian bertahan ditengah bau busuk hingga sore hari.
Selama melakukan pencarian, ia mengatakan kendala terbesar karena keterbatasan alat.
"Kami hanya pakai alat seadanya. Sedangkan longsor benar-benar parah, ini kesulitannya," tegas dia.
(Tribunmanado.com/ Rhendi Umar/ Nielton Durado)
Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Kisah Nandar Sunandar, 5 Hari Cari Jenazah Ayah di Lokasi Longsor Gorontalo, Bermodalkan Bau Parfum