Dari tubuh bayi itu terdapat bekas bacokan senjata tajam jenis parang yang berulang kali hingga akhirnya terputus.
Pelaksana harian Kanit Pidum Satreskrim Polres Kepahiang, Ipda Fredo Ramous mengatakan, polisi belum bisa memastikan apakah kedua korban menjadi korban pembunuhan atau apapun.
"Masih kami dalami, kami masih lidik," katanya, Jumat (12/7/2024).
Diwartakan TribunBengkulu.com, peristiwa ini pertama kali diketahui oleh suami LA.
Bermula saat suami LA bernama Andi pulang dari pasar membeli bakso sekitar pukul 14.00 WIB.
Ketika itu, Andi mendapati rumahnya dalam kondisi terkunci dari dalam.
Lantas, ia melihat dari balik jendela dan mendapati anaknya dalam kondisi sudah berlumuran darah.
Dia kemudian berteriak meminta pertolongan. Warga yang datang langsung mendobrak pintu samping rumah korban.
Mereka pun menemukan ibu dan sang bayi dalam kondisi sudah tak bernyawa dan penuh luka.
Hingga saat ini, tim Satreskrim Polres Kepahiang masih menyelidiki Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Polisi juga menemukan senjata tajam jenis parang tersarung tak jauh dari lokasi jenazah sang bayi.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul "Maafkan Aku Harus Jauh" Pesan Terakhir Ibu di Kepahiang Sebelum Ditemukan Tewas Bersama Bayi
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunBengkulu.com/M Rizki Wahyudi, Kompas.com/Firmansyah)