Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela
TRIBUNNEWS.COM, TIMIKA - Sebanyak 7 korban tewas akibat bencana tanah longsor yang menerjang area Wini, Kepala Air, Mile 69, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua Tengah, Sabtu (14/7/2024).
Longsor terjadi usai wilayah itu dilanda hujan deras selama dua hari terakhir.
Mengutip Tribun-Papua.com, area Wini atau Kepala Air, Mile 69 Tembagapura merupakan salah satu lokasi pendulangan emas tradisional.
Kawasan tersebut selama ini digunakan oleh masyarakat untuk mencari nafkah dengan menambang emas.
Baca juga: Lokasi Longsor Suwawa Gorontalo Rentan terhadap Pelapukan & Erosi, Terutama saat Cuaca Ekstrem
Tak hanya itu, masyarakat juga bahkan membuat camp atau tempat tinggal sementara di sepanjang bantaran aliran sungai dari limbah operasional perusahan PT Freeport Indonesia (PTFI).
Lokasi ini kerap menjadi sasaran aparat gabungan saat razia.
Pasalnya lokasi ini rawan bahaya bencana alam seperti bencana longsor bahkan banjir.
Namun masyarakat kerap tak mengindahkan dan tetap melakukan aktivitas penambangan.
Sebelumnya, pihak Polsek Tembagapura sudah melakukan sosialisasi dan imbauan kepada warga yang tinggal di kawasan tersebut.
Imbauan itu, selain untuk meningkatkan kewaspadaan, sekaligus agar meninggalkan daerah itu karena rawan terjadi longsor.
"Imbauan sudah kami lakukan berkali-kali, tetapi masyarakat tetap tinggal di situ karena lokasi pendulangan emas yang merupakan mata pencarian mereka," ungkapnya.
Baca juga: Soal Longsor Tambang Emas di Gorontalo, Tim SAR Temukan Satu Jenazah Lagi
2 dari 7 Korban Masih Anak-anak
Diberitakan sebelumnya, bencana tanah longsor di kawasan pendulang tradisional area Wini, Kepala Air, Mile 69 Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah menewaskan 7 korban, Minggu (14/7/2024).
Empat dari 7 korban berjenis kelamin pria, seorang perempuan dan 2 anak-anak.
Jajaran kepolisian sedang berada di lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi terhadap para korban.