TRIBUNNEWS.COM - Kuliah Kerja Nyata Moderasi Beragama (KKN-MB) ke-IV se-Indonesia tahun 2024 resmi dibuka pada Selasa, (16/7/20204).
Pada tahun 2024 ini Kementerian Agama RI menetapkan UIN Sunan Gunung Djati Bandung sebagai Tuan Rumah KKN Moderasi Beragama ke-IV.
Adapun KKN Moderasi Beragama ini akan berlangsung mulai tanggal 19 Juli sampai 24 agustus 2024, tepatnya di Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan Jawa Barat.
Kegitan dibuka oleh Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, didampingi Pj. Gubernur Jawa Barat, Pj. Bupati Kuningan, serta Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung pada tanggal 16 Juli di Pendopo Bupati Kabupaten Kuningan.
Kegiatan ini telah menjadi agenda rutin tahunan, sebagai bentuk pelaksanaan pengabdian bagi mahasiswa dalam bentuk kolaborasi se-Indonesia.
Ada 58 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia yang mengikuti kegiatan ini, ditambah dengan perwakilan dari Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar Bali dan Universitas Hindu Negeri (UHN) Gde Pudja Mataram Lombok.
Sementara itu, Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan KKN-MB yang melibatkan PTKIN seluruh Indonesia ini.
Baca juga: UIN Raden Mas Said Surakarta Kirim Tujuh Mahasiswanya KKN Internasional di Thailand
“Selamat datang di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kami menyambut bahagia dengan kegiatan ini dan akan menjadi tuan rumah yang sebaik-baiknya. Terima kasih atas kerja keras semua civitas akademika yang telah bekerja sama dengan instansi terkait, terutama Bapak Camat Cigugur yang telah menjaga pluralisme di wilayahnya,” ujar Rosihon Anwar saat membuka KKN-MB.
Pj Bupati Kuningan Raden Iip Hidajat dalam sambutannya menjelaskan tentang keragaman dan kerukunan umat beragama di wilayahnya.
“Lokasi KKN Moderasi Beragama di Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan Jawa Barat merupakan pilihan yang tepat untuk pendewasaan dalam beragama. Masyarakatnya memeluk agama yang berbeda-beda namun hidup rukun dan damai. Ada enam desa yang akan menjadi lokasi KKN-MB, yaitu Desa Cileuleuy, Desa Suka Mulya, Desa Cipari, Desa Cigugur, Desa Cisantana, dan Desa Babakan Mulia. Tiga desa terakhir sangat dominan keragaman masyarakatnya dan membutuhkan perhatian khusus bagi para mahasiswa untuk belajar toleransi,” jelasnya dengan bersemangat.
Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin yang juga turut membuka kegitan tersebut ikut memberikan apresiasi tinggi terhadap jalannya KKN-Moderasi Beragama.
"Kami berterima kasih karena Kabupaten Kuningan telah dipilih menjadi lokasi KKN-MB se-Indonesia. Di Kabupaten Kuningan, warganya memeluk berbagai macam agama, termasuk Islam, Kristen, Hindu, dan Sunda Wiwitan. Mereka hidup secara berdampingan dengan rukun dan damai," jelasnya.
Baca juga: Serunya Pekan Ilmiah Sastra Inggris UIN Raden Mas Said Surakarta 2024, Ajak Mahasiswa Lebih Kreatif
Ia juga berharap kegiatan ini dapat mendorong perekonomian masyarakat dan memaksimalkan potensi yang ada.
Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag selaku Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam dalam sambutannya menekankan pentingnya keragaman dan kerukunan umat beragama.
"Lokasi KKN Moderasi Beragama di Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan merupakan pilihan yang tepat untuk pendewasaan dalam beragama. Masyarakatnya hidup rukun dan damai meskipun memeluk agama yang berbeda-beda."
"Harapannya mahasiswa dapat belajar banyak dari kehidupan yang ada dan memberikan sesuatu yang bermanfaat melalui program kerja," tuturnya.
Dalam program ini, UIN Raden Mas Said Surakarta menerjunkan 5 mahasiswa yang telah lolos seleksi internal yang dilaksanakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIN Raden Mas Said Surakarta.
Rektor Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta, Prof. Toto Suharto saat melepaskan mahasiswanya pada Senin (15/7), berpesan untuk terus menyebarkanluaskan dakwah nilai-nilai moderasi beragama.
Pengalaman yang diperoleh selama KKN Moderasi Beragama bersama perwakilan perguruan tinggi yang lain diharapkan menjadi inspirasi bagi rekan-rekan mahasiswa di UIN Raden Mas Said Surakarta bahkan di seluruh Indonesia.
"Jaga nama baik dan reputasi kampus kita UIN Raden Mas Said Surakarta yang sudah unggul. Kalian berlima punya misi mewakili UIN Raden Mas Said Surakarta sebagai duta moderasi beragama dari UIN Raden Mas Said untuk KKN ini, mohon bisa menyebarkan maslahat ini ke lokasi KKN di Kabupaten Kuningan Jawa Barat", kata Toto Suharto dalam keterangan yang diterima Tribunnews.
Kegiatan KKN Moderasi Beragama ini diharapkan dapat mengajarkan mahasiswa tentang kehidupan keragaman beragama yang harmonis serta menumbuhkan rasa saling menghormati dan menghargai antar sesama, meskipun berbeda latar belakang suku, agama, dan ras.
Pengalaman ini diharapkan menjadi pegangan hidup dalam masyarakat yang plural dan membantu dalam melanjutkan estafet kepemimpinan di negeri Indonesia yang kaya raya ini.
Berikut 5 Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta yang mengikuti KKN Moderasi Beragama IV se-Indonesia;
1. Fatimah Az Zahra (Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris)
2. Muhammad Armisandrew Taufik Abdillah (Mahasiswa Akidah Filsafat Islam)
3. Alfiyah Intan Nur (Mahasiswa Pendidikan Agama Islam)
4. Aisyah Hasina Ginting (Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris)
5. Anggun Oktaviani (Mahasiswa Pendidikan Islam Anak Usia Dini)
(*)