"Saya cerita sedikit Dominus Enumbi itu tamat dari Universitas Umel Mandiri Jayapura pada tahun 2013, dia masyarakat sipil yang juga Ketua Bamuskam asal Kampung Karubate," ungkapnya.
"Kemudian Tonda Wanimbo itu masyarakat sipil selaku bendahara Kampung Temu asal Distrik Ilamburawi," sambung Leson.
Sementara Pemerinta Morib merupakan Kepala Kampung Dokome.
"Lebih parah lagi kepala kampung ini, kita semua dengar bahwa bapanya adalah pejuang pepera," ujarnya.
Leson mengaku sangat kecewa dengan tindakan penembakan itu.
Baca juga: Polisi Buru OPM Pelaku Pembakaran SMP Negeri Okbab di Pegunungan Bintang Papua
Menurutnya aksi pengrusakan yang dilakukan masyarakat itu adalah spontan.
"Aksi itu spontan tidak direncanakan dan itu diluar dari nalar kami. Seandainya kami merencanakan kejahatan pasti rumah-rumah semua habis kami bakar, namun kami tau diri," tegasnya.
Situasi Pasca-kericuhan di Puncak Jaya
Sementara itu Kamis (18/7/2024) pukul 10.00 WIT, Pj Sekda mengumpulkan pihak keluarga korban, sejumlah ormas, tokoh pemuda/masyarakat, tokoh pemuda dan Kepala OPD untuk melakukan langkah-langkah preventif.
Pertemuan itu dihadiri Ketua Klasis GIDI Mulia Pdt Telius Wonda, tokoh masyarakat Otius Wonda, keluarga 3 korban Leson Gire, Ketua GAMKI Maikel Wonerengga, Kepala Distrik Muara Yoses Wonda, Kepala Distrik Mulia Tekiles Wonda dan keluarga serta masyarakat.
Dalam pertemuan tersebut telah disepakati beberapa poin penting, di antaranya:
- Harus dilakukan klarifikasi bahwa 3 korban adalah masyarakat sipil, kepala kampung dan bamuskam dengan kronologi sesungguhnya.
- Keluarga menyepakati jalan damai dan tidak akan memperpanjang masalah dan aksi serta meminta keluarga nusantara untuk kembali beraktivitas seperti biasa
- Meminta Kodam XVII/Cenderawasih dan jajaran untuk meminta maaf dan memulihkan nama baik masyarakat Puncak Jaya dengan membentuk Tim pencari fakta untuk mencari kebenaran
- Aksi pembakaran kendaraan dan pelemparan diakui sebagai bagian dari adat dari bentuk ketidakpuasan keluarga korban
- Mengajak seluruh keluarga dan masyarakat nusantara untuk bersama-sama menjemput HUT RI Ke-79 bulan Agustus nanti
- Meminta ojek dan kios untuk mematuhi aturan jam operasional perdagangan dan batas wilayah antar jemput penumpang melebihi batas.
- Memahami tugas pokok TNI/Polri untuk tetap menjaga keamanan dan Kamtibmas dengan presisi dan tetap berkoordinasi asal jangan lagi terjadi korban di masyarakat.
Pertemuan berjalan lancar dan setelah pertemuan tim kembali melanjutkan aktivitas lainnya dan membubarkan diri.
Sebby Sambom Tuding Aparat Salah Target Operasi
Diberitakan sebelumnya, tiga anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) tewas ditembak dalam operasi penegakan hukum yang dilakukan TNI di Puncak Jaya, Papua, Selasa (16/7/2024).
Ketiga anggota OPM yang tewas berinisial SW (33), YW (41), dan DW (36).
Mereka dilumpuhkan oleh aparat dari Satgas Yonif RK 753/AVT sekira pukul 19.45 WIT.