TRIBUNNEWS.COM - Duka mendalam kini menyelimuti Ridwan Abdul dan keluarga.
Tangis histeris Ridwan terdengar setelah mengetahui putri sulugnya, Ulfiyah Fadhilah Abdul (21), meninggal karena kecelakaan.
Ulfiyah yang berkuliah di Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta mengalami kecelakaan karena menghindari klitih di Jalan Kusumanegara, Yogyakarta, Sabtu (20/7/2024).
Ridwan mengaku perasaannya sudah tidak enak beberapa bulan sebelum putrinya meninggal.
Pada Idul Fitri 2024 lalu, Ulfiyah disebut menunjukkan perilaku tak biasa.
Almarhumah memilih pakaian hitam saat merayakan hari besar agama Islam itu.
“Sudah ada seperti tanda (secara intuisi), Idul Fitri itu dia pakai baju beda warna. Kami keluarga hijau, dia maunya hitam."
"Ada juga tulisan WA di grup keluarga yang katanya ‘seorang ayah yang rapuh karena ditinggal anaknya’."
"Saya juga bingung, apakah ini becanda atau apa?" ujar Ridwan.
Setelah itu, Ridwan dan Ulfiyah tetap menjalin komunikasi dengan baik dan saling bertukar kabar seperti biasanya.
Sebelum meninggal, warga Kelurahan Mongkonai Barat, Kecamatan Kotamobagu Barat, Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara itu sempat mengingatkan sang ayah soal ulang tahunnya.
Baca juga: Tewas Jelang Ultah, Mahasiswi yang Kecelakaan Hindari Klitih Sempat Minta Kado: Pa, Mau Sepatu
Ulfiyah sedianya akan merayakan ulang tahun ke-22 pada Sabtu (27/7/2024). Ia bahkan meminta hadiah dari sang ayah.
“Sempat bilang, ‘Pa, jangan lupa ya hadiah ulang tahun. Mau sepatu'. Saya jawab iya pasti dibelikan,” ungkap Ridwan.
Tidak hanya ulang tahun, Ulfiyah juga akan berwisuda di akhir Oktober 2024 mendatang.
Ridwan sempat Tak Tahu Anaknya Tewas
Saat kejadian yang menimpa Ulfiyah, Ridwan sempat tidak mengetahui putrinya tewas.
Ridwan saat kejadian sedang bertugas di hutan karena pekerjaannya sebagai polisi hutan.
“Tim saya memang tidak menyampaikan kejadiannya, karena menjaga mental saya," katanya, dikutip dari TribunKotamobagu.com, Jumat.
Ridwan melanjutkan ceritanya, baru setelah hari kelima di hutan, ia diminta langsung pulang oleh pimpinannya.
Setibanya di rumah, Ridwan syok putrinya sudah meninggal dunia, dan ia bahkan tak sempat ikut menguburkan jasad Ulfiyah.
“Tidak sempat menguburkan. Saya sampai baru diberi tahu kakak saya. Setelah tahu, saya langsung menuju makam,” kata dia.
Kronologi Kejadian
Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Aditya Surya Dharma menjelaskan kronologi kecelakaan yang menimpa Ulfiyah.
Kejadian bermula saat Ulfiyah dibonceng oleh teman laki-lakinya berinisial MSY (22) menuju Kusumanegara.
"Awal kejadian laka tunggal dimana yang bersangkutan berboncengan dengan teman prianya MYS naik vespa kemudian melaju dijalan Kusumaegara. Kemudian menghindari orang, lalu menabrak pembatas jalan," kata Kapolresta, Kamis (25/7/2024).
Baca juga: Mahasiswi di Jogja Tewas setelah Hindari Pelaku Klitih, Polisi Sebut Ada 2 Orang Ngamuk Bawa Sajam
Akibat kejadian itu, korban Ulfiyah mengalami luka-luka berupa pendarahan hidung, mulut, rahang patah, pelipis sobek, pendarahan pada mata kanan dan kiri.
Ia sempat mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Islam Hidayatullah Yogyakarta.
Namun, dikarenakan luka yang diderita begitu parah, Ulfiyah menghembuskan napas terakhirnya, Rabu (24/7/2024).
Sementara itu, dari hasil penyelidikan, diketahui ada dua orang tak dikenal diduga mengamuk di tengah Jalan Kusumanegara.
"Dua orang dengan satu di antaranya membawa senjata tajam (sajam) mereka berteriak di tengah jalan kepada masyarakat yang akan melewati jalan," ujar Aditya.
Menurut hasil pemeriksaan rekaman CCTV, selain berteriak, dua pria tersebut satu di antaranya juga mengayunkan senjata tajamnya.
Masyarakat yang melihat aksi keduanya memilih untuk putar balik menghindari dua pria tersebut.
"Kebetulan MYS ini justru tetap melaju tapi nambah digas ke sisi kiri. Akhirnya menabrak pembatas jalan," jelas Kapolresta.
Berdasarkan hasil identifikasi sementara, dua pria tersebut diduga penghuni salah satu asrama mahasiswa yang letaknya tak jauh dari lokasi kejadian.
"Hasil penyelidikan didapat dari CCTV dua orang itu keluar dari sebuah asrama mahasiswa di Jalan Kusumanegara. Kami curigai dua orang itu penghuni (asrama)," ujarnya.
(mg/Nur Rohmah Febriani)
Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS)