Dengan ramainya lagi kasus Vina Cirebon ini, Asep pun mengharapkan keadilan untuk Rivaldi.
Asep juga memohon kepada Presiden Jokowi dan Presiden Terpilih 2024 Prabowo Subianto untuk bisa membantunya dalam mencari keadilan untuk anaknya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun turut dimintai bantuan oleh Asep.
Dengan berderai air mata, Asep terus memohon dan menegaskan bahwa Rivaldi bukanlah Andika seperti yang dituduhkan oleh polisi.
"Pak Kapolri, Pak Presiden, Pak Jokowi, yang mulia, Pak Prabowo, saya mohon minta keadilan buat Rivaldi Aditia Wardana."
"Anak saya bukan Andika, tapi Rivaldi Pak, tolong. Tolong dibantu Pak," pinta Asep.
Baca juga: LIVE Isi Rekaman CCTV Kasus Vina Dibuka, Iptu Rudiana Gelagapan Ditantang Hotman Klarifikasi
Pihak Rivaldi Ungkap Kekerasan Polisi di Kasus Vina
Widyaningsih, pengacara dari Rivaldi yang merupakan terpidana kasus Vina Cirebon mengungkap kondisi kliennya usai mendapat kekerasan dari polisi saat ditangkap dan dituduh melakukan pembunuhan kepada Vina dan Eky pada 2016 lalu.
Pada 1 September 2016, Rivaldi mengaku telah disiksa oleh petugas polisi saat berada di Polresta Cirebon.
"Bilangnya petugas (yang menyiksa), karena dia sesama itu (terpidana yang lain) tidak saling kenal," kata Widyaningsih, Rabu (31/7/2024).
Lebih lanjut Widyaningsih menyebut, ia baru bisa bertemu dengan Rivaldi pada 20 September 2016 di Polda Jawa Barat.
Kepada Widyaningsih, petugas di Polda Jabar menyebut telinga Rivaldi dalam kondisi disteples saat dibawa ke Polda.
Bahkan petugas Polda Jabar itu juga yang membantu untuk membuka staples di telinga Rivaldi.
"Itu saya datang yang ketiga kali Pak baru bisa ketemu sama Rivaldi."
"'Itu kemarin juga telinganya yang yang bukain steplesnya itu saya Bu,'" tutur Widyaningsih menirukan pengakuan petugas Polda Jabar.
Baca juga: Diwarnai Tangisan, Dedi Mulyadi Ungkap Alasan Telusuri Kasus Vina Cirebon : Singgung Kemanusiaan