"Nanti kita nilai secara keseluruhannya, kemudian datanya kita sampaikan ke Mabes AD . Mabes AD yang berikan keputusan," pungkasnya.
Joni mengaku telah mempersiapkan diri untuk mengikuti tes masuk TNI sejak masih sekolah.
"Saya telah mempersiapkan diri dengan baik dan selalu mengikuti arahan dari para anggota TNI yang mendampingi saya."
"Namun saya masih dinyatakan gagal karena tinggi badan tidak memenuhi syarat yaitu hanya 155 cm dan sesuai aturan harus 163 cm," bebernya.
Baca juga: Nestapa Joni Si Pemanjat Tiang Bendera: Dulu Dapat Angin Surga dari Jokowi, Kini Gagal Masuk TNI
Menjadi anggota TNI adalah cita-citanya sejak kecil, bahkan cita-cita itu ia ucapkan di hadapan Presiden Jokowi.
Joni tidak akan menyerah untuk menjadi anggota TNI seperti yang diharapkan kedua orang tuanya.
"Saya akan terus berusaha sehingga cita-cita saya bisa tercapai untuk menjadi TNI," jelasnya.
Aksi Heroik Joni
Dilansir PosKupang.com, upacara HUT ke-73 Republik Indonesia saat itu di Pantai Mota'an, Desa Silawan, Kabupaten Belu diwarnai aksi heroik Joni.
Tali tambang putus saat proses pengibaran bendera dan upacara sempat dihentikan.
Lagu Indonesia Raya tetap dikumandangkan tanpa adanya bendera yang berkibar.
Baca juga: Joni Pemanjat Tiang Bendera Dipanggil Seleksi TNI Lagi, Pertimbangan karena Dapat Penghargan
Dari tenda P3K, Joni berlari menuju tiang bendera dan memanjatnya.
Meski Joni sempat mengeluh sakit perut, ia memiliki tekad yang kuat untuk memperbaiki tali yang putus.
Joni mengaku terbiasa memanjat sehingga dirinya tidak takut dengan ketinggian tiang yang mencapai 11 meter.
"Saya lepas sepatu, dan panjat langsung tiang itu. Saya memang biasa memanjat pinang," ucap Joni.