Diketahui, sudah ada mediasi beberapa bulan antara keluarga korban dan pihak daycare.
Namun, karena tidak menemukan jalan terbaik, maka keluarga membawa kasus ini ke tanah hukum.
3. Tanggapan DPRD Pekanbaru
Menanggapi hal tersebut, pihak DPRD Pekanbaru pun menyayangkan apa yang terjadi, terlebih di tempat yang seharusnya ramah anak.
"Kalau memang sesuai yang dilaporkan (diikat dan dianiaya pengasuh), memang sangat kita sayangkan. Ada kesalahan di tenaga pengasuhnya,"
"Sebaliknya juga, harus dilihat track record-nya. Sehingga tidak menjadi bumerang ke depannya," saran Ketua DPRD Pekanbaru. H Muhammad Sabarudi ST, Kamis..
Ia juga menduga, kasus penganiayaan tersebut tak hanya terkadi satu kali.
Dari informasi yang ia dapat, sudah sering terjadi kasus serupa di daycare tersebut.
"Sekarang kan pengasuhnya sudah ditetapkan menjadi tersangka. Berarti unsur pidananya memenuhi,"
"Kan kasihan juga, apalagi orang tua meletakkan harapan besar ke daycare dalam mengasuh dan membimbing anaknya," terang politisi PKS ini lagi.
Pihak DPRD pun kini meminta data semua daycare dan evaluasi izin yang dikantongi supaya hal serupa tidak terjadi kedepannya.
Tak hanya itu, tenaga pengasuh juga akan ikut dievaluasi.
Baca juga: Dirawat Lagi di RS Polri, Kesehatan Pemilik Daycare yang Aniaya 2 Balita Menurun
"Ini juga peringatan bagi daycare lainnya, agar tidak memperlakukan anak-anak yang dititipkan seenaknya,"
"Para orang tua sudah mempercayakan, maka jaga kepercayaan itu. Jika tidak sanggup mengasuhnya, maka sampaikan langsung ke orang tuanya. Tidak perlu pakai kekerasan," sarannya lagi.
4. Tanggapan Kak Seto
Sementara itu, Seto Mulyadi alias Kak Seto, mengatakan anak-anak korban kekerasan di tempat penitipan kini mengalami trauma dan tak mau sekolah.