Selanjutnya, rekan korban yang selamat bernama Kayla mengungkapkan, pengendara mobil sempat berteriak agar pelajar yang ada di jalan tersebut pindah karena remnya blong.
"Sempat ji tadi teriak itu yang bawa mobil na bilang pindahko semua, blong rem ku, tapi karena penurunan jadi cepat sekali jalannya itu mobil, tidak sempat yang lain pindah jadi ditabrak," kata Kayla.
Akibatnya, enam pelajar tertabrak bahkan terjepit di antara plat duicker dan mobil yang menabraknya.
Warga sekitar kemudian membawa sejumlah korban ke rumah sakit umum (RSU) Mujaisyah untuk mendapat perawatan medis.
Baca juga: Viral Pria di Bogor Sujud Syukur usai Dimaafkan Korban, Nekat Curi Motor demi Biayai Istri Lahiran
Sosok sopir
Dikutip Tribun-Timur.com, pengendara mobil tersebut merupakan suami dari Kepala Sekolah SDN 09 Matekko bernama Alimuddin.
Ia merupakan pensiunan PNS yang juga warga Jalan Camar, Kelurahan Temmalebba, Kecamatan Bara, Kota Palopo.
Saat itu Alimuddin sedang mengendarai mobil dengan nomor polisi DP 1233 AJ bergerak ke arah barat ke timur dengan kecepatan sedang.
Namun, rem mobil yang dikendarai Alimuddin tersebut tidak berfungsi dengan baik.
Kondisi jalan yang merupakan penurunan mengakibatkan ia sulit mengontrol mobilnya.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Kasi Humas Polres Palopo, AKP Supriadi.
“Rem mobil tiba-tiba tidak berfungsi kemudian menghindari mobil yang sedang parkir di depan hingga melebar ke kanan badan jalan, selanjutnya menabrak 6 orang pejalan kaki (anak sekolah) yang sedang kumpul di pinggir jalan menunggu jemputan untuk mengikuti gerak jalan indah,” bebernya, dikutip dari Kompas.com.
Menurut Supriadi, dalam insiden tersebut korban atas nama Zhidan (12) warga jalan Bitti, Kelurahan Balandai, Kecamatan Bara, Kota Palopo mengalami luka lebam dan dinyatakan meninggal dunia di RSU Mujaisyah Palopo.
“Korban 1 siswa yang meninggal dunia ini mengalami luka berat pada bagian dadanya dan mulutnya juga mengeluarkan darah. Sempat dilarikan ke rumah sakit hingga dinyatakan meninggal dunia,” paparnya.