Laporan Wartawan Tribun Pontinak Ferryanto
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Satu rumah di Gang Kadriah, Kelurahan Tembelan Sampit, Kecamatan Pontianak Timur terbakar, Kamis 22 Agustus 2024 dini hari.
Lima orang penghuni rumah tersebut meninggal dunia.
Saat ini api berhasil dipadamkan seluruhnya, dan seluruh korban telah dibawa ke rumah sakit.
Kapolek Pontianak Timur AKP Heri Purnomo mengungkapkan peristiwa tersebut terjadi pada sekira pukul 03.00 dini hari.
Dalam rumah itu ia katakan dihuni oleh 3 kepala keluarga yang terdiri 12 orang dan merupakan satu keluarga besar.
Saat kejadian ia katakan 6 orang berhasil keluar dengan selamat, 1 orang mengalami luka bakar, dan 5 meninggal dunia.
"Ada 12 orang yang tinggal di rumah itu, 6 bisa keluar, 1 luka bakar, 5 dinyatakan meninggal dunia," ungkapnya.
Baca juga: Kasus Kebakaran Baterai, Warga Korsel Takut Beli Kendaraan Listrik
Lokasi kebakaran sendiri berada di kawasan pemukiman padat penduduk.
Jalan menuju lokasi kebakaran hanya memiliki lebar sekira 1 meter.
Kemudian, rumah yang terbakar terdiri bangunan dengan material perpaduan kayu dan semen.
Lalu, akses keluar masuk rumah dari informasi yang dihimpun terdapat dua pintu, pintu depan dan belakang, lalu ada pula sejumlah jendela.
Namun, di dalam rumah sendiri berdasarkan informasi telah memiliki banyak ruangan karena telah di sekat untuk hunian masing - masing kepala keluarga.
Terjadi saat Warga Tertidur Lelap
Mahmud, Ketua RT setempat yang rumahnya hanya berjarak beberapa meter dari lokasi mengatakan api pertama terlihat sekira pukul 02.00 dimana warga tengah lelap tidur.
Saat itu ia katakan api dengan sangat cepat membesar lalu membakar seluruh bagian rumah.
"Yang meninggal itu ibunya, anak dua, adeknya, paman si Ibu, jadi 5 totalnya, di rumah ini ada 3 KK, yang meninggal beda - beda KK nya" ungkapnya.
Para korban ia katakan ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan posisi dibeberapa ruangan berbeda.
Seluruh korban dijelaskan Mahmud merupakan warga yang telah lama tinggal di lokasi.
Ia mengatakan warga saat api masih membara tidak mengetahui bahwa di dalam rumah masih ada orang.
Korban diketahui setelah api berhasil dipadamkan dan petugas pemadam menemukan ada jasad di antara puing - puing.
Saat kejadian pun ia katakan warga tidak mendengar ada suara minta tolong dari dalam rumah. (*)
Kronologi Kejadian
Syarif Joni Herman, satu diantara penghuni rumah yang selamat mengungkapkan, korban meninggal dunia yakni adik kandung perempuan beserta dua anaknya, lalu paman, dan adik laki - lakinya.
"Yang meninggal itun Syarif Ismail paman saya, lalu Syarif Maulana adik laki - laki saya, kemudian Syarifah Aini adik perempuan saya sama dua anaknya Syarifah Zahara, dan Syarifah Hanifa," ungkapnya di temui di Lokasi kejadian.
Ia mengatakan bahwa kebakaran itu terjadi begitu cepat dan ia baru saja pulang ke rumah sekira pukul 01.00.
Ketika itu ia berada di kamar lantai dua rumahnya.
"Saya pulang jam 1 lewat, baring - baring, lalu liat asap dari bawah," ujarnya.
Asap pertama kali ia lihat berasal dari kamar yang dihuni pamannya yang sudah lansia dan adik laki - lakinya yang berkebutuhan khusus.
"Lalu saya turun, liat api ternyata sudah besar, ini kamar paman sama adik," tuturnya.
Ia sempat tersadar bahwa adik dan pamannya berada di dalam, namun ketika berusaha masuk kobaran api sudah sangat besar hingga membuatnya tak dapat memasuki rumah.
Lalu, Alex suami dari adiknya saat kejadian berusaha masuk ke dalam rumah mencari stri dan dua anaknya, namun hal itu gagal karena api sudah membesar, dan membuat alex mengalami luka bakar serius di sekujur tubuhnya.
"Awalnya suaminya berhasil keluar, lalu masuk lagi mencari istrinya, tetapi tidak bisa," katanya.
Saat kejadian ia katakan tidak terdengar suara teriakan atau panggilan dari dalam hingga membuat keluarga dan warga menyangka awalnya korban Syarifah Aini dan dua anaknya selamat
Namun, ketika pukul 05.00 dan api telah dipadamkan seluruhnya, keluarga besar tidak menemukan keberadaan Syarifah Aini dan dua putrinya.
"Tadi itu setelah padam di rumah sakit di cari - cari, di rumah keluarga dan tetangga juga tidak ada," katanya.
Kemudian, keluarga bersama warga, dan petugas langsung kembali ke lokasi melakukan pencarian.
Baca juga: Dalami Penyebab Kebakaran di Manggarai, Polisi Lakukan Olah TKP Lanjutan
Ketika pencarian ditemukan lah para korban dalam kondisi memprihatinkan.
Jasad paman dan adik laki - lakinya berada di kamar mereka masing - masing, kemudian Syarifah Aini beserta dua putrinya juga masih berada di kamar mereka.
"Itulah yang bagi saya itu menyesal sekali tidak bisa menyelamatkan mereka," tuturrnya.
Ia mengatakan bahwa Syarifah Aini merupakan sosok yang baik hati dan memiliki kepedulian tinggi.
Adiknya itulah yang mengurusi pamannya yang sudah lansia adik laki - lakinya yang memiliki kebutuhan khusus.
"Dia itu baik sekali, dia yang mengurusi setiap hari adik sama paman yang meninggal itu," terangnya.
Syarifah Aini sendiri memiki 4 orang anak, dimana dua anak lainnya sedang menjalani pendidikan di Pondok Pesantren.
Terhadap seluruh korban ia katakan akan dikebumiman secepatnya setelah seluruh proses di rumah sakit selesai.
Korban direncanakan di makamkan di Pemakaman kawasan Jalan Tanjung Raya 1 Pontianak. (*)