Ia kemudian memastikan kondisi jasad korban saat tiba di rumah duka.
"Tapi keburu dikafani, sehingga saya tidak lihat wajahnya. Cuma saya dengar dari tetangga kalau almarhum meninggal karena jadi korban KRDT suaminya," tukasnya.
Lalu, Sari menghampiri adik korban dan menyatakan kematian VH janggal.
Pihak keluarga sempat diancam AS karena hendak melaporkan kasus ini.
Baca juga: Tampang Ayah yang Bunuh Bayinya, Masih Terpengaruh Alkohol saat Ditahan
"Saya juga tanya adiknya, ternyata juga mengiyakan. Sempat mau buat laporan (ke polisi) namun takut, karena mendapat ancaman," jelasnya.
Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Ismanto Yuwono, mengatakan aksi penganiayaan dilakukan di rumah pada Sabtu (18/8/2024) dan Minggu (19/8/2024).
"Pelaku melakukan penganiayaan dengan cara memukul dan mendorong korban sehingga korban terjatuh dan membentur meja kursi dan mengakibatkan korban mengalami luka memar dan lebam di sekujur tubuh dan dilarikan di rumah sakit."
"Dan keesokan harinya dinyatakan kondisi korban buruk dan meninggal dunia di rumah sakit," bebernya, Jumat (23/8/2024).
Kasus penganiayaan terbongkar setelah keluarga mengetahui kondisi jasad korban.
Adik korban, YY (36) membuat laporan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) pada Kamis (22/8/2024).
"Pelapor datang ke Polresta Surakarta dan melaporkan kejadian tersebut," bebernya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Warga Banjarsari Solo Tewas di-KDRT Suami : Baru Sebulan Nikah, Sejak Pacaran Dapat Perlakuan Kasar
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunSolo.com/Andreas Chris)