"Korban dimasukkan oleh seseorang ke WhatsApp grup dan terjadilah perkenalan tersebut," sambungnya.
Kemudian, Endang mengaku melihat gangguan makhluk halus dalam jiwa korban melalui foto yang dikirim.
"Tersangka mengaku bisa mengobati secara spiritual terhadap korban," ujar Donny.
Akhirnya Endang minta kepada HE untuk dikirimkan uang sebesar Rp60 Juta untuk menghilangkan aura negatif.
Korban langsung percaya dan mengirimkan sejumlah uang kepada dukun tersebut.
Setelah itu, mereka melakukan panggilan video dengan dalih pengobatan virtual.
4. Ketika Budayawan, Akademisi, hingga Alam Ganjar Turun ke Jalan Tolak Revisi UU Pilkada di Jogja
Aksi turun ke jalan untuk tolak revisi UU Pilkada di Yogyakarta tak hanya dihadiri oleh mahasiswa saja.
Dosen dari sejumlah universitas, budayawan Butet Kertaredjasa hingga Alam Ganjar pun ikut turun dalam aksi tolak revisi UU Pilkada, Kamis (22/8/2024).
Butet yang hadir di gerakan "Jogja Memanggil" mengajak semua lapisan masyarakat untuk bersatu melawan ketidakadilan.
“Situasi negara kita saat ini sudah darurat. Konstitusi kita telah dirusak, dan ini adalah ancaman serius bagi kehidupan bersama,” tegasnya, dikutip dari TribunJogja.com.
Butet juga melontarkan kritik tajam terhadap langkah DPR RI yang menggelar rapat mendadak.
Hal tersebut dinilai sebagai sebuah skenario jahat untuk menggagalkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca juga: Butuh tenaga kerja terbaik untuk bisnismu? Cari di sini!
"Kalau MK, ya sudah kita manut keputusanya, dan yang bisa mengubah keputusan MK siapa, ya MK sendiri bukan Baleg yang boneka itu."
"Itu 100 persen boneka. Mosok kita dikibulin mau," ujarnya.
Kepada Kompas.com, Butet mengatakan bahwa ia turun ke jalan bukan karena rasa kebencian terhadap seseorang.
Ia turun ke jalan bersama sejumlah seniman untuk menyelamatkan bangsa dan negara.
"Untuk mengembalikan negara. Ini bukan kebencian, tetapi untuk menyelamatkan bangsa yang bertugas seluruh rakyat apa pun profesinya," ujarnya.
Ia juga menyebut bahwa putusan MK tak terbantahkan.
"Minimal kita harus percaya MK tidak terbantahkan, apa yang diputuskan tidak terbantahkan," pungkasnya.
5. Sempat Hilang, Bocah 6 Tahun di Pontianak Ditemukan Tewas dalam Karung Samping Rumahnya
Seorang anak berinisial AN (6) ditemukan tewas dalam karung samping rumahnya di Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).
Anak yang masih bersekolah di jenjang Sekolah Dasar (SD) ini diduga menjadi korban pembunuhan.
Ketua RT tempat korban tinggal, Yana menjelaskan kronologi penemuan mayat AN.
Menurutnya korban ditemukan pada Kamis (22/8/2024) sekitar pukul 19.00 WIB.
Penemuan korban menggegerkan warga karena anak tersebut sebelumnya dilaporkan hilang, kini ditemukan meninggal dalam karung samping rumahnya.
Warga sontak berdatangan ke lokasi kejadian.
Kondisi korban saat ditemukan sudah bengkak dan menimbulkan bau tak sedap.
"Ditemukannya habis magrib gitu lah di samping rumah dan sudah agak bau dan bengkak," kata Yana, dilansir Tribunpontianak.co.id.
Yana mengatakan korban dimasukkan dalam karung dan ditumpuk dengan beberapa benda.
"Posisinya dalam karung, terus ditutup mengunakan jas hujan, terus ditutup lagi dengan pakaian kotor, dan terakhir ditutup lagi menggunakan keramik," tuturnya.
Setelah itu, korban langsung dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Anton Soejarwo.
(Tribunnews.com)