"Awalnya gatal-gatal, kemudian muncul ruam warna kuning dan bernanah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya dan sangat cepat menular kepada orang terdekat," tuturnya.
Penyakit kulit jenis frambusia diakibatkan sanitasi lingkungan yang tidak menjamin kesehatan.
"Kami akan gencar lakukan pengobatan ke kampung lainnya kalau ada satu atau dua orang yang terkena. Kalau penyebarannya meluas satu kampung, kemungkinan akan ada tindakan isolasi, tetapi mudah-mudahan itu tidak terjadi," katanya.
Apa itu Frambusia
Mengutip Alodokter, Frambusia adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum pertenue.
Infeksi ini biasanya terjadi di negara wilayah tropis yang memiliki sanitasi buruk, seperti Afrika, Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Oceania.
Frambusia dikenal juga sebagai frambesia tropica atau patek.
Penyakit ini bisa menular melalui kontak langsung dengan ruam pada kulit yang terinfeksi.
Pada awalnya, frambusia hanya akan menyerang kulit. Namun, seiring berjalannya waktu, penyakit ini juga dapat menyerang tulang dan sendi.
Baca juga: Tangani Penyakit Jantung, Kanker dan Stroke, Kemenkes Bangun 4 RS UPT Vertikal
Apa Penyebab Frambusia
Frambusia atau yaws terjadi akibat infeksi bakteri Treponema pallidum pertenue.
Bakteri penyebab frambusia dapat masuk ke dalam tubuh seseorang melalui luka terbuka atau goresan di kulit.
Cara penularannya adalah melalui kontak langsung dengan ruam kulit pada penderita frambusia.
Meski sama-sama disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum, frambusia tidak menular melalui hubungan seksual seperti halnya sifilis.
Frambusia juga tidak ditularkan dari ibu ke janin pada masa kehamilan atau persalinan.
Bakteri Treponema jenis carateum juga merupakan penyebab penyakit pinta.