News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mengenal Penyebab & Gejala Frambusia, Infeksi Kulit yang Diidap 17 Anak di Mimika Papua Tengah

Penulis: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis Raider 413 Kostrad membantu mengobati masyarakat Kampung Arso 7 Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom yang mengalami luka infeksi Frambusia pada kulit. (TRIBUNNEWS/PUSPEN TNI)

Akan tetapi, gejala pinta lebih ringan daripada frambusia dan sifilis.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena frambusia, yaitu:

Tinggal di negara endemik frambusia

Berusia di bawah 15 tahun, terutama usia 6–10 tahun

Tinggal di daerah dengan sanitasi yang buruk

Mengalami kemiskinan

Apa Gejala Frambusia

Gejala frambusia dibagi dalam beberapa tahapan, yakni:

Tahap primer

Tahap ini muncul sekitar 2–4 minggu setelah penderita terpapar bakteri penyebab frambusia.

Penderita akan mengalami ruam kulit serupa dengan stroberi.

Ruam yang disebut mother yaw ini berwarna kuning dengan garis merah yang mengelilinginya.

Ruam frambusia dapat timbul di area kulit penderita yang terpapar bakteri, umumnya di kaki.

Ruam tersebut tidak terasa sakit, tetapi gatal. Umumnya, mother yaw menghilang dengan sendirinya setelah 3−6 bulan.

Pada tahap ini, penderita juga dapat mengalami gejala lain, seperti demam, nyeri sendi, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Tahap laten

Pada tahap laten, penderita tidak mengalami gejala, tetapi bakteri tetap ada di dalam tubuh.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini