"Yang wafat adalah bapaknya. Dia masuknya ke rumah sakit memang sesudah kematian putrinya. Sudah, lah, enggak enak kita ngomonginnya," ucap Budi Gunadi, Selasa (29/8/2024).
Budi Gunadi dan sejumlah pejabat Kementerian Kesehatan sempat membesuk Mohamad Fakhruri saat dirawat di RSUD Kardinah.
Kemudian, Mohamad Fakhruri dirujuk ke RSUP Nasional DR Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta lantaran kondisi kesehatannya terus memburuk dan adanya dugaan bullying yang dialami dokter Aulia.
"Jadi waktu saya pulang langsung bapaknya dibawa ke RSCM. Jadi mereka sudah ada di RSCM sekitar tiga hari karena memang kondisinya berat. Jadi tadi malam sekitar jam 01.00 WIB wafat," tukasnya.
Baca juga: 6 Poin Pernyataan Undip soal Meninggalnya Aulia Risma Lestari
Kemenkes membantu proses penyelidikan dugaan bullying yang mengakibatkan mahasiswi PPDS Anastesi di Universitas Diponegoro (Undip) tewas.
"Saya minta didokumentasikan biar polisi yang menyelidiki. Sudah, sudah. Diary, Whatsapp, chat, banyak sekali. Itu nanti bisa tanya polisi (apakah terbukti korban bullying atau tidak)," imbuhnya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Tegal, Dadang Somantri turut mendatangi rumah duka dan mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Mohamad Fakhruri.
Ia belum dapat menyimpulkan meninggalnya Mohamad Fakhruri berhubungan dengan kematian dokter Aulia.
Pemkot Tegal menyerahkan proses penyelidikan ke kepolisian.
"Kita menunggu saja hasil dari penyelidikan sejauh mana. Karena kami memiliki keterbatasan untuk bisa berpendapat atas apa yang terjadi," bebernya.
Adik Mohamad Fakhruri, Miftahudin, meyatakan Mohamad Fakhruri meninggal karena sakit dan dimakamkan di samping kuburan dokter Aulia di TPU Panggung Kota Tegal.
Miftahudin menjelaskan, Mohamad Fakhruri meninggalkan seorang istri dan anak perempuan adik dokter Aulia.
"Anaknya dokter semua. Adiknya almarhumah dokter Aulia juga seorang dokter," bebernya.
Baca juga: Jawaban Pemkot Tegal soal Denda Rp500 Juta apabila Aulia Risma Mundur dari Beasiswa PPDS Undip
Disclaimer:
Berita di atas tidak bertujuan menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa.
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri, layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan itu.
Pembaca bisa menghubungi Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes (021-500-454) atau LSM Jangan Bunuh Diri (021 9696 9293) atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Polisi Bungkam Soal Voice Note dr Aulia Mahasiswi Undip: Bukti Baru Kasus Perundungan?
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJateng.com/Muh Radis/Iwan Arifianto) (Kompas.com/Wisang Seto)