TRIBUNNEWS.COM - Seorang siswi SMA di Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung tewas di tangan ayahnya sendiri.
Korban yang berinisial BG ini tewas setelah dianiaya oleh ayahnya, KL (40).
Sebelum meninggal dunia, BG sempat dirawat secara intensif di RSUD Junjung Besaoh, Bangka Selatan.
Mengutip Bangkapos.com, BG alami sejumlah luka di seluruh bagian tubuhnya setelah dianiaya oleh ayahnya sendiri.
Video yang menunjukkan kondisi BG saat dirawat pun beredar di media sosial.
Terlihat korban terbaring tak berdaya dengan sejumlah luka lebam di tubuhnya.
Kini, KL telah diringkus oleh jajaran Polres Bangka Selatan.
Kasatreskrim Polres Bangka Selatan, AKP Raja Taufik Ikrar HB mengonfirmasi hal tersebut.
Ia menceritakan, penangkapan tersebut dilakukan setelah pihaknya mendapatkan laporan tentang adanya tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Terdapat dua laporan soal KDRT tersebut, yakni penganiayaan terhadap anak kandung dan penganiayaan terhadap istri.
"Benar, kami telah menerima dua laporan terhadap pelaku KL,"
Baca juga: Terungkap Pegawai Ditjen Pajak Aniaya Istrinya Selama 3 Tahun, Terkuak Awal Mula Pemicunya
"Yang pertama laporan dugaan penganiayaan atau KDRT terhadap anak kandungnya dan yang kedua, laporan KDRT terhadap istri pertamanya," ujarnya.
AKP Raja Taufik menuturkan, KL ternyata juga melakukan penganiayaan terhadap istrinya.
"Untuk modus dan kronologi masih dalam penyelidikan. Pelapornya ibu korban dan terlapor ayah korban," pungkas Raja Taufik Ikrar.
Kini, pihak kepolisian tengah melakukan pendalaman soal kasus ini.
Selain itu, lanjut AKP Raja Taufik, pihaknya juga melakukan penyelidikan soal penyebab kematian korban.
"Tetapi untuk penyebab tewasnya korban apakah benar karena dianiaya atau bukan masih harus dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu," kata dia kepada Bangkapos.com.
Sejumlah saksi juga sudah diperiksa termasuk ibu korban.
Ayah di Pekalongan Tega Bunuh Bayi 2 Bulan
Sementara itu, kekejian soerang ayah kandung juga terjadi di Pekalongan, Jawa Tengah.
Seorang ayah tega membunuh anak kandungnya sendiri yang masih berusia dua bulan di Desa Mejasem, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, Rabu (21/8/2024).
Kapolsek Sragi, AKP Prisandi Tiar mengatakan, korban meninggal di puskesmas.
"Benar, kami telah menerima laporan dari Puskesmas Sragi 1 mengenai kematian bayi dalam kategori yang tidak wajar," kata Kapolsek Sragi, AKP Prisandi Tiar.
Mengutip TribunJateng.com, dari laporan tersebut, pihak kepolisian langsung menuju rumah pelaku untuk mengamankan pria bernama Nur Fadilah (27) ini.
"Kami masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi, dan keluarga terdekat dan mendalami kasus ini."
"Terduga pelaku sudah diamankan dan sekarang masih dilakukan pemeriksaan," imbuhnya.
Baca juga: Ayah yang Bunuh Bayi di Pekalongan Jadi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara
Kepada polisi, pelaku mengakui perbuatannya.
Ia mengaku mencekik bayinya karena anaknya rewel dan terus menangis saat dijaganya.
"Saya mencekik anak saya di kasur hingga lemas. Dari nangis sampai terdiam," kata Nur Fadilah, dikutip dari TribunJateng.com.
Ia mengaku, bayi tersebut merupakan anak pertamanya.
Nur Fadilah pun menyesali apa yang ia perbuat.
"Saya menyesal, dan itu anak pertamanya," ucapnya.
Ia juga menceritakan, kesehariannya menjual tempe keliling kampung.
Sebelum berjualan tempe, ia minum miras jenis ciu yang dibeli di sekitar kampung tempat tinggalnya.
"Setelah pulang berjualan tempe, saya dimintai tolong oleh istrinya untuk menjaga anaknya. Karena, istri dan neneknya akan pergi kondangan ke rumah tetangganya."
"Saat dijaga anaknya rewel dan nangis terus," imbuhnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Viral, Ayah di Toboali Tega Menganiaya Putri Kandungnya hingga Meninggal Dunia, Begini Kronologisnya dan di TribunJateng.com dengan judul Video Kronologi Bayi 2 Bulan di Pekalongan Meninggal Dibunuh Ayah Kandung
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Bangkapos.com, Cepi Marlianto/Hendra)(TribunJateng.com, Indra Dwi Purnomo)