Firda tak menyangka IN menikam dua anaknya yang masih SMP dan SD.
"Kalau orang normal pasti tidak akan tega. Saya tadi benar-benar melihat kondisi anaknya sangat memprihatinkan. Kepalanya luka parah karena dibacok beberapa kali," imbuhnya.
Baca juga: Tetangga Ungkap Sifat Ibu di Kediri yang Habisi Nyawa Kedua Anaknya Sendiri, Terkenal Pemarah
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemerintah Kota Kediri, Paulus Budi Luhur, menyatakan IN tak masuk dalam daftar pendampingan rehabilitasi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Selama ini, IN bukan warga sasaran program dinas sosial dan tidak ada riwayat laporan depresi.
“Sudah saya cek ke data kami juga ke puskesmas. Tidak pernah ada laporan yang masuk ke kami atau ke puskesmas bahwa yang bersangkutan ODGJ,” tuturnya.
Tidak terdaftarnya nama IN lantaran keluarga merasa masih mampu menanganinya.
"Kalau di kami kan menangani yang berat-berat itu.”
“Tentunya dari peristiwa ini kami harus lebih aware. Saya sudah perintahkan petugas lapangan untuk lebih peka saat menjalankan tugasnya,” tuturnya.
Suami Jadi Saksi
Ketua RT setempat, Sutarmanto, menyatakan kasus pembunuhan pertama kali diketahui ayah korban, Zakaria.
"Saya subuh tadi dapat laporan. Saat kami mendatangi lokasi, kedua anak tersebut sudah dalam kondisi meninggal berlumuran darah."
"Kasus ini kemudian kami laporkan ke pihak kelurahan setempat dan diteruskan ke kepolisian," paparnya, Selasa, dikutip dari TribunJatim.com.
Baca juga: Nasib Tragis Kakak Adik di Kediri, Alami Kekerasan hingga Nyawa Melayang di Tangan Ibu Kandung
Zakaria sempat mendengar rintihan korban dan melihat pelaku membawa celurit.
Zakaria kemudian mengamankan pelaku di rumah mertua yang tak jauh dari lokasi kejadian.
“Lalu saya ke rumah Pak Babinsa untuk melaporkan kejadian yang terjadi,” sambungnya.