"Saya juga tidak tahu tiba-tiba (FX Rudy) naik pitam. Berdiri menyerang saya sambil nunjuk-nunjuk kepada saya waktu itu saya masih tetap duduk 'tak pateni-tak pateni (bunuh)'. Sudah mau mukul saya namun dilerai sama teman-teman," urainya.
Suasana rapat mulai kondusif setelah Wawanto keluar dari ruangan.
Pada akhirnya, Wawanto memilih mengambil langkah hukum dengan melaporkan FX Rudy ke kepolisian.
3. Sosok Wawanto
Wawanto bukanlah kader baru di PDIP.
Ia sudah terlibat dalam politik praktis sejak 1988 atau selepas lulus SMA.
Wawanto merintis karier politiknya mulai dari pengurus ranting PDIP.
Pria berkacamata ini kemudian mengikuti Pileg pada tahun 2014.
Ia berhasil duduk sebagai DPRD Kota Solo.
Wawanto menjabat wakil rakyat selama dua periode 2014-2019 dan 2019-2024.
Pada Pilkada 2024, ia mendaftar sebagai bakal calon wakil walikota (cawawali), di Kantor DPC PDIP Kota Solo.
Namun, PDIP mengusung duet Teguh-Bambang.
4. Respons Teguh Prakosa
Sekretaris DPC PDIP Solo, Teguh Prakosa merespons santai laporan terhadap FX Rudy.
Ia mempersilakan Wawanto untuk menempuh jalur hukum.
"Sing ngancam siapa? Ya sudah suruh laporkan saja, suruh ngelaporin saja. Kecuali kowe (Wawanto) lecet atau anu, ya terserah saja," katanya.