Untuk mendalami kasus kematian Nia ini, polisi telah memeriksa empat saksi valid.
"Ada empat saksi yang melihat langsung pada saat korban melakukan penjualan gorengan. Jadi durasi kegiatan, penjualan gorengan dengan ditemukannya TKP ini kami kumpulkan," ungkap Faisol.
Polisi Akui Dapat Petunjuk soal Sosok Terduga Pelaku
Meski belum menetapkan tersangka, diakui Faisol, polisi sudah mendapatkan petunjuk soal sosok terduga pelaku tersebut.
Namun, dia tidak bisa membeberkannya sekarang kepada publik, karena hal tersebut merupakan bagian dari strategi polisi untuk melakukan penangkapan.
"Ada petunjuk yang kami tidak bisa sampaikan (soal terduga pelaku) karena itu masuk dalam strategi kami untuk bisa melakukan upaya penangkapan dan melakukan penyelidikan," akui AKBP Ahmad Faisol Amir.
Saat ini, polisi masih mendalami motif pelaku melakukan pembunuhan itu.
"Kami belum bisa menyampaikan bahwa motifnya ini apa, namun dari hasil lapangan ini kami terus berupaya mengumpulkan bukti bukti."
"Sehingga nantinya bisa menggambarkan motif yang dilakukan oleh terduga ini mbak," jelas Faisol, dikutip dari TribunSumsel.com.
Kronologi Kejadian
Sebelumnya, Nia Kurnia Sari (NKS) dilaporkan hilang pada Jumat (6/9/2024) lalu saat berjualan gorengan secara keliling.
NKS sendiri berjualan gorengan keliling dari pukul 16.00 WIB hingga 18.00 WIB.
Namun, hingga pukul 20.00 WIB, NKS tak kunjung pulang dan membuat keluarganya khawatir sampai memutuskan untuk mencarinya.
Kabar hilangnya NKS itu juga sempat membuat heboh masyarakat Nagari Guguak, 2x11 Enam Lingkung hingga mereka membantu mencari gadis penjual gorengan tersebut.
Namun, dari pukul 23.00 WIB hingga 04.00 WIB, tidak ada hasil dari pencarian warga itu.
Lalu, pada pencarian keesokan harinya, Sabtu (7/9/2024), warga menemukan barang dagangan Nia yang berserakan di atas tanah, mulai dari gorengan, kantong plastik, botol saus, dan uang yang tergeletak tidak jauh dari lokasi rumahnya.