News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gadis Penjual Gorengan Dibunuh

Pembunuh Gadis Penjual Gorengan Sempat Terlihat Berada di Gubuk Hutan, Polisi Kantongi Petunjuk Baru

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubuk diduga tempat persembunyian tersangka pembunuhan gadis penjual gorengan Padang Pariaman, Sumatera Barat.

"Kami harap masyarakat bisa bersabar dan terus memberi dukungan serta doa agar diduga pelaku bisa segera kami tangkap," ujarnya.

Kepolisian pun sudah mengantongi identitas terduga pelaku.

Kombes Dwi Sulistyawan, mengatakan, terduga pelaku dalam kasus ini diduga satu orang.

"Sekarang Timsus sudah melakukan pengejaran pada pelaku, doakan semoga cepat bisa kami tangkap," ujarnya.

Identitas pelaku mulai mengerucut setelah pihaknya mendapat sejumlah barang bukti mulai dari pakaian korban hingga pakaian dan sandal milik terduga pelaku.

Selain barang bukti, pihak kepolisian juga sudah meminta keterangan sejumlah saksi mulai dari saksi sekitar TKP hingga saksi yang tempat dilalui korban berdagang pada hari saat korban tidak pulang dan dinyatakan hilang.

"Proses pengejaran sudah kami lakukan, tapi terduga tersangka ini cukup lihai karena lebih mengetahui medan," ujarnya.

Kasus pembunuhan Nia Kurnia Sari menjadi sorotan setelah jasadnya ditemukan dalam kondisi tanpa busana terkubur di tanah.

Korban awalnya dinyatakan hilang pada Jumat (6/9/2024) sore.

Nia pada hari itu menjalankan rutinitasnya berkeliling kampung dengan berjalan kaki menjajakan gorengan.

Biasanya, Nia berjualan dari pukul 16.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.

Namun, pada hari kejadian, Nia hingga pukul 20.00 WIB tak kunjung pulang ke rumah.

Hal itu membuat keluarganya khawatir dan langsung mencari keberadaan Nia pada Jumat (6/9/2024) malam.

Saat itu pencarian dilakukan keluarga bersama warga dari Jumat malam hingga Sabtu (7/9/2024) dini hari.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini